• Senin, 22 Desember 2025

Kehamilan Ektopik atau Hamil di Luar Kandungan: Sebab Hingga Penanganannya

Photo Author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 09:49 WIB
Ilustrasi untuk kehamilan ektopik
Ilustrasi untuk kehamilan ektopik

SURATDOKTER.com - Kehamilan seharusnya terjadi di dalam rahim, tempat yang dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan janin.

Namun ada sebagian kasus kecil yang terjadi yaitu ketika embrio tidak menempel di tempat yang seharusnya, contohnya di tuba falopi, ovarium, atau bahkan rongga perut. Kondisi ini disebut sebagai kehamilan ektopik, atau juga sering disebut sebagai kehamilan di luar kandungan.

Meski tergolong langka, kondisi ini sangat serius dan perlu ditangani segera untuk mencegah risiko yang mengancam nyawa.

PBaca Juga: Kembali Ramai Dibicarakan, Artis Luna Maya Akui Sudah Bekukan Telurnya

Apa Itu Kehamilan Ektopik?

Kehamilan ektopik merupakan situasi saat sel telur yang sudah dibuahi tidak menempel pada dinding rahim, namun malah menempel pada bagian lain seperti tuba falopi—tempat yang paling sering menjadi lokasi kejadian.

Karena tuba falopi dan struktur lain tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mendukung perkembangan embrio, kehamilan ini tidak dapat berlangsung normal dan harus diakhiri. Berkisar 90% kasus kehamilan ektopik umumya terjadi di tuba falopi.

Faktor Risiko dan Penyebab

Penyebab kehamilan ektopik biasanya berkaitan dengan gangguan pada saluran tuba, yang menghambat atau memperlambat pergerakan sel telur menuju rahim. Hal ini dapat terjadi akibat peradangan, jaringan parut akibat infeksi menular seksual, endometriosis, atau bekas operasi di area panggul.

Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik, memiliki riwayat infertilitas, menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) saat pembuahan, atau pernah menjalani prosedur fertilisasi in vitro (IVF) juga berada dalam kelompok risiko yang lebih tinggi.

Meskipun demikian, tidak semua wanita yang mengalami kondisi ini memiliki faktor risiko yang jelas. Dalam beberapa kasus, kehamilan ektopik terjadi tanpa sebab yang jelas.

Tanda dan Gejala

Pada awalnya, tanda-tanda kehamilan ektopik menyerupai kehamilan normal seperti haid yang terlewat dan tes kehamilan positif.

Namun, gejala tambahan mulai muncul seiring waktu, antara lain nyeri di perut bagian bawah, perdarahan ringan dari vagina, nyeri pada punggung bawah, hingga rasa tidak nyaman di area panggul.

Jika tuba falopi pecah, maka gejala bisa sangat memburuk. Seseorang dapat mengalami nyeri perut yang tajam dan mendadak, pusing hebat, tekanan darah turun, nyeri di bahu, atau bahkan pingsan akibat perdarahan internal. Dalam situasi ini, tindakan medis darurat sangat dibutuhkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Riset Penulis, Alo Dokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X