Jika prolaps organ panggul menyebabkan konstipasi atau infeksi saluran kemih, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala tersebut. Selain itu, terapi hormon juga bisa direkomendasikan untuk wanita yang mengalami penurunan kadar estrogen.
Baca Juga: Ramai Soal Sewa Rahim Bisa Didenda 500 Juta, Apa Dampaknya Bagi Surrogate Mother?
5. Operasi
Dalam kasus yang lebih parah, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk mengembalikan organ panggul ke posisi semula. Operasi ini biasanya dilakukan melalui pendekatan laparoskopi atau melalui vagina.
Turun peranakan adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita, terutama setelah melahirkan atau seiring bertambahnya usia.
Meskipun banyak metode yang diklaim dapat mengatasi kondisi ini, seperti pemijatan, pendekatan medis yang tepat tetap lebih disarankan.
Mengubah gaya hidup dengan menjaga berat badan ideal, menghindari kebiasaan mengejan berlebihan, serta rutin melakukan latihan otot panggul dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko prolaps organ panggul di kemudian hari.***
Artikel Terkait
Sejumlah Manfaat DBF Pasca Operasi SC untuk Ibu, Salah Satunya Bantu Kecilkan Ukuran Rahim
Syukuran 7 Bulan Menunjukkan Syahrini Hamil Anak Kembar Reino Barack, Berikut Fakta Dua Janin dalam Satu Rahim
Kaget Setelah Cek Medis, Wanita Ini Dinyatakan Tidak Punya Rahim dan Memiliki Kromosom Pria, Kok Bisa?
Kabar Duka: Artis dan Penyanyi Senior Dina Mariana Meninggal Dunia Setelah Berjuang Malawan Kanker Dinding Rahim dan Gangguan Pencernaan
Menkes Terbitkan Proyek Percobaan Skrining Kanker Leher Rahim di Jatim