Nyeri Haid Hebat? Bisa Jadi Indikasi Menstruasi Retrograde: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko endometriosis, terutama jika darah yang mengalir balik ke perut membawa sel-sel dari lapisan rahim yang kemudian menempel dan tumbuh di organ lain, seperti di peritoneum atau permukaan organ dalam perut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebab menstruasi retrograde mungkin berkaitan dengan faktor genetika atau anatomi, seperti adanya penyempitan di leher rahim yang menghalangi aliran darah keluar.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi terjadinya kondisi ini.

Cara Mengatasi Menstruasi Retrograde

Meskipun menstruasi retrograde adalah kondisi yang umum, tindakan medis mungkin diperlukan jika kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala menstruasi retrograde antara lain:

Baca Juga: Musuh Bulanan Wanita, Ini Cara Mengatasi Kram Menstruasi yang Menyiksa

1. Pengobatan Hormon: Dokter dapat meresepkan obat hormonal yang bertujuan untuk mengurangi jumlah darah yang keluar saat menstruasi. Dengan mengurangi volume darah yang mengalir balik ke dalam perut, risiko berkembangnya kondisi lain seperti endometriosis juga dapat ditekan.

2. Operasi Histerektomi: Dalam kasus yang lebih parah di mana kondisi ini menyebabkan masalah kesehatan serius dan pengobatan lain tidak efektif, dokter mungkin menyarankan tindakan histerektomi, yaitu pengangkatan rahim. Namun, ini biasanya hanya dipertimbangkan jika kondisi tersebut benar-benar membutuhkan tindakan medis yang lebih serius.

3. Manajemen Nyeri: Penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu meredakan nyeri panggul yang muncul akibat menstruasi retrograde. Hal ini dapat membantu menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman meskipun belum mengatasi masalah mendasar dari kondisi tersebut.***