SURATDOKTER.com - Identitas pasien dalam kisah ini dirahasiakan, namun kisahnya sungguh menguras air mata dan memberikan inspirasi bagi para pejuang HIV di seluruh dunia.
True strory ini diceritakan oleh dr Hendry dalam akun tiktok dengan nama pengguna @sereallambung mengenai kisah pasien sembuh dari HIV.
Pasien ini telah bertahun-tahun berjuang melawan HIV, sebuah penyakit yang tidak hanya mengancam fisik, tetapi juga mental dan emosional.
Dalam upaya mencari kesembuhan, pasien tersebut menjalani berbagai jenis pengobatan, termasuk pada awalnya mencoba terapi antiretroviral (ARV).
Namun, upaya tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan. Pasien ini kemudian mencari solusi tambahan, dan pada suatu hari, menemukan video dari akun dr Henry yang membahas tentang pentingnya vitamin D bagi penderita HIV.
Melalui penelitian mandiri yang dilakukannya dengan cermat, pasien ini menemukan bahwa kadar vitamin D-nya sangat rendah, sebuah kondisi umum pada penderita HIV.
Tanpa akses yang memadai terhadap suplemen vitamin D, pasien ini memutuskan untuk mencoba dosis yang lebih besar dari vitamin D3 yang tersedia, meskipun hanya dengan dosis 1000 IU.
Akhirnya kadar vitamin D3 dalam darahnya meningkat meski tidak signifikan, dari belasan naik menjadi 20 lalu 30, 40, dan bertahan mentok di 50.
Meskipun awalnya menghadapi tantangan dalam menemukan dukungan medis yang sesuai, biasanya dokter akan berkata hati-hati akan keracunan vitamin D. Namun pasien ini tidak menyerah dan akhirnya menemukan seorang dokter yang bersedia membantu dalam proses terapi vitamin D ini.
Dengan tekad yang kuat, pasien ini mulai mengonsumsi vitamin D3 dalam jumlah yang signifikan, meningkatkan dosisnya secara bertahap hingga mencapai 18.000 IU per hari.
Dengan pengawasan medis yang tepat, pasien ini berhasil meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuhnya secara signifikan.
Hasilnya sungguh menakjubkan: kadar vitamin D dalam darahnya mencapai 72 dan kadar virus HIV dalam tubuhnya tidak lagi terdeteksi, juga kadar CD4 (sel kekebalan) meningkat drastis minimal di atas 200 namun kadar pasien ini 500, yang menandakan pemulihan yang kuat.
Secara keseluruhan pasien ini bukan hanya virus HIV-nya yang tidak terdeteksi namun juga dinyatakan tidak akan menulari kembali.
Dr Hendry berpesan dengan perawatan yang memadai maka pasien HIV bisa hidup baik dan panjang umur, hamya jaga agar tidak jatuh menjadi AIDS.
Artikel Terkait
Benarkah Minum Kopi Bersama dapat Meningkatkan Penularan HIV dan AIDS, Ini Fakta Penyakit Virus Sebenarnya
Mengenal Pengertian, Prosedur dan Jenis Tes HIV yang Wajib Diketahui
7 Mitos dan Fakta HIV/AIDS yang Beredar, Nomor Terakhir sangat Tidak Mungkin Apalagi pada Ibu Hamil
Miris! Puluhan Limbah Darah HIV Ditemukan di TPS Bangkalan Jawa Timur, ini Cara Menangani
Jangan Biasakan Minum Obat Jika Rasakan Sakit Kepala! Ternyata Berbahaya!