Gejala Empty Sella Syndrome
Salah satu tanda yang sering terjadi pada penderita ESS adalah sakit kepala kronis yang sering terjadi.
Namun, belum ada kepastian apakah sakit kepala tersebut disebabkan oleh ESS atau hanya kebetulan.
Selain itu, penderita sindrom ini juga cenderung mengalami hipertensi, yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi ini memengaruhi produksi hormon yang efek sampingnya juga sakit kepala.
Seringkali, empty sella syndrome tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, jika gejala muncul, penderita dapat mengalami keluhan tertentu.
Pada prinsipnya, setiap individu mengalami gejala yang berbeda, tergantung pada hormon yang tidak seimbang. Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi:
- Galaktorea atau keluarnya cairan dari puting yang sering terjadi secara tiba-tiba
- Disfungsi ereksi
- Menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi
- Libido menurun
- Kelelahan yang berkelanjutan.
Di samping tanda-tanda di atas, terdapat gejala lanjutan yang timbul pada sebagian pasien, seperti:
- Sensasi tekanan yang menyakitkan di daerah kepala
- Seringnya hidung mengeluarkan cairan karena kebocoran cairan serebrospinal
- Pembengkakan pada diskus optik
- Perubahan penglihatan atau pandangan yang kabur.
ESS tidak akan terdeteksi jika penderitanya tidak menjalani CT-Scan otak. Oleh karena itu, disarankan agar Anda segera memeriksakan diri mengingat beberapa orang dengan ESS tidak menunjukkan gejala sama sekali.***
Artikel Terkait
Kurangi Risiko Alergi pada Anak hingga 35%, Ini Asupan Penting pada Bayi Usia 6 Bulan
Benarkah Sumber Radikal Bebas Bisa dari dalam Tubuh, Berikut Tips Mengurangi Dampaknya