Luka dingin dan lepuh sangat kecil dan tidak terlihat, sehingga infeksinya tidak kentara.
Serangan herpes pada ibu hamil bisa berlangsung 2 sampai 4 minggu.
Saat itu, penyakit tersebut masih menular.
Setelah seminggu, sistem kekebalan tubuh Anda telah memproduksi antibodi, sehingga penyakitnya biasanya tidak terlalu parah dan gejalanya tidak terlalu menyakitkan.
Cara Mengatasi Herpes pada Ibu Hamil
Seorang wanita yang menderita herpes genital pada awal kehamilan sangat kecil kemungkinannya untuk menularkan penyakit tersebut kepada janinnya.
Oleh karena itu, tujuan utama pengobatan herpes genital saat hamil adalah untuk mencegah penularan pada bayi.
Risiko menularkan infeksi herpes ke bayi Anda paling tinggi saat lahir.
Namun apa saja pilihan untuk mengobati herpes genital selama kehamilan?
-
Terapi Supresif
Dokter Anda mungkin merekomendasikan terapi supresif selama kehamilan untuk mengurangi risiko infeksi pada janin Anda.
Hal ini penting bila ibu mengalami penyakit ini lebih dari 6 kali dalam setahun.
Baca Juga: Inilah 10 Pekerjaan Menarik Untuk Kamu dengan Kepribadian Melankolis yang Sensitif dan Lemah
Terapi supresif jangka panjang dapat mengurangi kejadian secara signifikan dan dianggap aman selama kehamilan.
Obat yang paling sering diresepkan dokter untuk mengobati herpes saat hamil adalah asiklovir dan valasiklovir.
Obat ini menekan aktivitas virus dan mempercepat penyembuhan lesi.
Metode ini secara efektif mengurangi kemungkinan lesi aktif selama persalinan dan memungkinkan tercapainya persalinan normal.
Artikel Terkait
Cara Penyajian Susu untuk Ibu Hamil, Sebaiknya Panas atau Dingin?
Kenali Risiko dan Manfaatnya Sebelum Mengonsumsi Obat Ivermectin untuk Menyembuhkan Virus dalam Tubuh
Kenapa Ibu Hamil Malas Makan? Ketahui Penyebabnya dan Tips Meningkatkan Nafsu Makan di Masa Kehamilan
Mitos atau Fakta: Diare pada Ibu Hamil Trimester 3, Tanda Persalinan Sudah Dekat?
Ibu Hamil Keguguran bisa Kuret Ditanggung BPJS, Simak Syarat yang Harus Dipenuhi!