• Senin, 22 Desember 2025

Leher Hitam: Tanda Tersembunyi Resistensi Insulin yang Tak Boleh Diabaikan

Photo Author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 20:13 WIB
Ilustrasi Leher Hitam (X.com/@hauffmenID)
Ilustrasi Leher Hitam (X.com/@hauffmenID)

SURATDOKTER.com - Leher hitam, sering disalahartikan sebagai daki yang membandel, ternyata bisa menjadi pertanda kondisi medis yang lebih serius, yaitu resistensi insulin.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hubungan antara leher hitam dan resistensi insulin, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahan dan pengobatannya.

Apa itu Resistensi Insulin?

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu sel-sel tubuh menyerap gula darah (glukosa) dari aliran darah. Glukosa adalah sumber energi utama untuk tubuh.

Ketika tubuh resisten terhadap insulin, sel-sel tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik, sehingga gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel dan menumpuk di aliran darah.

Apa hubungannya Leher Hitam dan Resistensi Insulin?

Salah satu tanda resistensi insulin yang sering muncul adalah leher hitam, atau dikenal dengan istilah acanthosis nigricans.

Acanthosis nigricans adalah kondisi kulit yang ditandai dengan penebalan dan penggelapan pada area lipatan tubuh, seperti leher, ketiak, selangkangan, dan di bawah payudara.

Pada leher, area yang menghitam biasanya terletak di belakang leher dan meluas ke bagian samping. Warna hitamnya bisa bervariasi dari coklat muda hingga abu-abu kehitaman. Tekstur kulitnya pun bisa terasa kasar dan berbeludru.

Penyebab Leher Hitam akibat Resistensi Insulin

Pada resistensi insulin, kadar insulin yang tinggi dalam darah secara kronis memicu produksi berlebihan dari beberapa faktor pertumbuhan, termasuk insulin-like growth factor-1 (IGF-1).

Faktor-faktor ini merangsang sel-sel kulit di area lipatan tubuh untuk tumbuh dan berkembang biak secara berlebihan, sehingga terjadi penebalan dan penggelapan kulit.

Gejala Lain Resistensi Insulin 

Selain leher hitam, resistensi insulin dapat disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:

  • Kulit berbelang-belang
  • Gatal-gatal
  • Kelelahan
  • Sering buang air kecil
  • Haus berlebihan
  • Gula darah tinggi
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Acanthosis nigricans di area tubuh lain
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita
  • Mudah lelah
  • Sering lapar
  • Kesulitan menurunkan berat badan

Faktor risiko resistensi insulin:

  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Diabetes tipe 2
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Kanker
  • Gangguan hormon

Beberapa Faktor yang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, antara lain:

  • Kurang aktivitas fisik
  • Riwayat keluarga diabetes
  • Usia di atas 45 tahun
  • Suku bangsa tertentu, seperti Afro-Amerika, Asia-Amerika, dan Hispanik

Diagnosis dan Pengobatan

Baca Juga: Mengenal Insulin: Hormon Pengontrol Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Jika Anda memiliki leher hitam dan gejala resistensi insulin lainnya, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah untuk mengukur kadar gula darah dan insulin, serta tes lainnya untuk mendiagnosis resistensi insulin.

Pengobatan resistensi insulin bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin dan menurunkan kadar gula darah. Pengobatannya dapat meliputi:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X