Dokter mungkin akan melakukan tes darah dan urin untuk memeriksa gejala dehidrasi. Pemeriksaan menggunakan USG mungkin juga dilakukan untuk melihat apakah ibu mengandung lebih dari satu janin atau memiliki tanda-tanda GTD.
Apabila penyebab muntah karena penyakit pada pencernaan, dokter mungkin akan mengesampingkan hal tersebut.
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum
Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala. Beberapa pengobatan untuk hiperemesis gravidarum meliputi:
- Pemberian obat resep, seperti pyridoxine (vitamin B6), promethazine, suplemen dan vitamin nutrisi.
- Jika hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu sulit makan dan minum, maka ibu akan mendapatkan cairan intravena (infus).
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Dehidrasi dan kekurangan nutrisi akibat kehilangan nafsu makan dapat meningkatkan risiko hiperemesis gravidarum.
Muntah yang terlalu sering akan menyebabkan tubuh kesulitan mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
Ibu mungkin juga mengalami pendarahan di tenggorokan atau efek samping lain akibat muntah berlebihan.
Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum tidak dapat dicegah. Ada kemungkinan gejala mereda setelah trimester pertama. Namun, bisa juga gejala yang dialami akan bertahan selama kehamilan.
Pada beberapa kasus, gejala semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Kabar baiknya adalah penyakit ini hampir selalu hilang setelah melahirkan.***
Artikel Terkait
Kelainan Kongenital pada Bayi. Simak Penyebab dan Pencegahannya
Risiko Kanker Paru, Ini Alasan Perokok Pasif Lebih Berbahaya Dibanding Perokok Aktif
Mengenal Risiko Toksoplasmosis dari Kucing Peliharaan dengan Bijak