• Senin, 22 Desember 2025

Stroke Infarct: Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Photo Author
- Selasa, 9 Januari 2024 | 21:06 WIB
Ilustrasi gejala stroke infarct (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi gejala stroke infarct (Pexels/Andrea Piacquadio)

Faktor Risiko Stroke Infarct

Perlu diketahui, tidak hanya lansia yang memiliki risiko mengalami stroke infarct. 

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada usia muda, khususnya di rentang usia 15-55 tahun.

Risiko stroke infarct lebih tinggi bagi mereka dengan riwayat:

  • Diabetes
  • Obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dalam jangka panjang
  • Usia di atas 55 tahun
  • Riwayat serangan stroke ringan
  • Faktor genetik 
  • Penggunaan pil KB atau terapi hormon
  • Jenis kelamin pria

Gejala Stroke Infarct

Dengan memperhatikan tanda dan gejala yang muncul dapat mengurangi kerusakan otak dan risiko komplikasi agar segera mendapat penanganan yang tepat. 

Berikut adalah beberapa gejala fisik stroke infarct yang perlu diwaspadai:

  • Kelemahan, kelumpuhan atau mati rasa pada bagian tubuh, seperti; wajah, lengan, dan kaki yang sering muncul secara tiba-tiba terutama pada satu sisi
  • Kesulitan berbicara dan memahami ucapan orang lain
  • Kesulitan menggerakkan satu sisi tubuh, seperti menggenggam atau kesulitan melakukan ekspresi wajah
  • Susah berjalan
  • Pusing
  • Jatuh tanpa sebab
  • Gangguan penglihatan
  • Sakit kepala hebat tanpa alasan yang disertai dengan muntah, pusing dan penurunan kesadaran

Diagnosis dan Pengobatan Stroke Infarct

Dokter dapat mendiagnosa adanya stroke berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik.

Tes seperti CT scan, MRI, dan USG karotis dapat membantu menegakkan diagnosis.

Pengobatan segera untuk stroke iskemik mencakup pemberian obat intravena darurat seperti Tissue Plasminogen Activator (TPA) dan prosedur endovaskular darurat.

Pencegahan Stroke Infarct

Cara pencegahan stroke hampir mirip dengan pencegahan penyakit jantung karena keduanya berhubungan erat dengan kesehatan pembuluh darah.

Beberapa langkah pencegahannya meliputi:

  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan untuk mendukung kesehatan jantung
  • Rutin berolahraga
  • Menjaga berat badan agar ideal atau menurunkan berat badan bagi yang obesitas.
  • Melakukan pemeriksaan medis secara teratur, terutama tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula. 
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Mengelola stres dan istirahat yang cukup. 
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk mengendalikan kondisi yang berhubungan dengan risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan hiperlipidemia. 
  • Bagi yang berisiko tinggi, konsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan penggunaan aspirin dosis rendah sebagai langkah pencegahan, walaupun tidak semua orang dapat mengonsumsinya.

Baca Juga: Cek Macam-Macam Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika muncul tanda atau gejala stroke, seperti; kelumpuhan wajah, kelemahan lengan, kesulitan berbicara, atau perubahan tiba-tiba lainnya untuk mendapatkan pengobatan dan tindakan medis sesegera mungkin. 

Karena setiap detik sangat berharga dalam menangani stroke untuk meminimalkan risiko kerusakan otak bahkan kecacatan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X