• Senin, 22 Desember 2025

Kenali Perbedaan ADHD dan Hiperaktif pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Photo Author
- Jumat, 24 November 2023 | 16:00 WIB
Ilustrasi anak bermain kejar-kejaran di belakang ibu yang sedang bekerja (Ketut Subiyanto/Pexels.com)
Ilustrasi anak bermain kejar-kejaran di belakang ibu yang sedang bekerja (Ketut Subiyanto/Pexels.com)

SURATDOKTER.com - Seringkali kita melihat ada anak yang berperilaku aktif dan cenderung tidak bisa diam. Sehingga membuat orang-orang di sekitar merasa terganggu.

Sebenarnya perilaku anak yang aktif juga memiliki manfaat. Seperti merangsang pertumbuhan motorik, kesehatan fisik dan mental, peningkatan kognitif serta meningkatkan kepercayaan diri. 

Orang tua harus tetap waspada dengan perilaku anak yang terlalu aktif. Karena perilaku ini bisa menjadi tanda ADHD atau Hiperaktif. Sebenarnya, apa perbedaan dari ADHD dan Hiperaktif?

Mengenal ADHD

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi fungsi otak dan perilaku seseorang. Anak dengan ADHD dapat mengalami kesulitan dalam memperhatikan, mengontrol impuls, dan menahan diri.

Gangguan ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari anak, baik di rumah maupun di sekolah.

ADHD terbagi menjadi tiga jenis utama:

Tipe Kombinasi: Kombinasi dari gejala tidak dapat memperhatikan, hiperaktif, dan impulsif.

Tipe Tidak Dapat Memperhatikan: Anak mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian, tetapi tidak memiliki gejala hiperaktif dan impulsif yang signifikan.

Tipe Hiperaktif-Impulsif: Anak mengalami hiperaktivitas dan impulsivitas tanpa kesulitan memperhatikan.

Mengenal Hiperaktif

Hiperaktif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat aktivitas fisik yang sangat tinggi dan tingkat impulsivitas yang lebih tinggi dari biasanya pada seseorang. 

Anak yang hiperaktif cenderung melibatkan gerakan yang berlebihan. Seperti sulit untuk duduk diam, selalu bergerak, dan selalu tampak siap untuk menjelajahi dunia.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan ADHD dan Autisme, Orang Tua Wajib Tahu!

Hiperaktif itu sendiri tidak dianggap sebagai suatu hal yang berbahaya. Hal ini bisa menjadi bagian normal dari perkembangan anak.

Anak hiperaktif dapat diarahkan ke arah yang lebih positif dengan cara mengajarkan anak mengenali dan mengelola emosinya. Memberi mereka alat untuk menyatakan emosi mereka secara sehat dapat mencegah perilaku impulsif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tia Mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X