SURATDOKTER.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia terus meningkat dengan kecepatan yang cukup mengkhawatirkan.

Perubahan iklim di Indonesia yang cenderung hangat dan lembab selama musim kemarau ini dicurigai sebagai salah satu faktor penyebab tingginya kasus DBD di Indonesia.

Selain perubahan iklim, apa saja faktor yang punya andil dalam tingginya kasus DBD di Indonesia ini?

Baca Juga: Cara Efektif Menjaga Kesehatan Kulit Saat Cuaca Panas Ekstrem

Kasus DBD di Indonesia per Oktober 2023

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus DBD di Indonesia yang tercatat sampai minggu ke-40 di 2023 adalah sebanyak 68.996 kasus dengan angka kematian sebanyak 498 jiwa.

Artinya, telah terjadi peningkatan angka infeksi DBD hingga 61,6% sejak data kasus DBD per Juli 2023, dimana tercatat ada sebanyak 42.690 kasus infeksi DBD dengan angka kematian sebanyak 317 jiwa.

Tiga provinsi dengan kasus DBD tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Penyebab Meningkatnya Kasus DBD di Indonesia

Penyebab dari peningkatan kasus DBD di Indonesia bisa bermacam-macam, tetapi ada beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap situasi ini.

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim bisa mempengaruhi siklus hidup nyamuk dan virus dengue.

Iklim yang lebih hangat dan lembab bisa mempercepat perkembangan nyamuk dan virus, serta memperluas wilayah sebaran nyamuk ke daerah yang sebelumnya tidak terjangkit.

Cuaca yang sangat panas dan nyaris tanpa hujan di hampir di seluruh Indonesia selama beberapa bulan terakhir juga menjadi penyebab perkembangbiakan nyamuk dan virus DBD ini semakin tinggi.

Selain itu, perubahan iklim juga bisa menyebabkan bencana alam seperti banjir atau kekeringan, yang bisa meningkatkan genangan air atau tempat-tempat penampungan air yang menjadi sarang nyamuk.

Baca Juga: Dari Penggunaan Tisu Basah Hingga Air Panas: Inilah Kesalahan Mencuci Muka yang Perlu Anda Hindari

2. Urbanisasi

Urbanisasi adalah proses pertumbuhan dan perkembangan kota-kota besar.