• Senin, 22 Desember 2025

Angka Kasus DBD di Indonesia Makin Tinggi, Apa Penyebabnya?

Photo Author
- Rabu, 18 Oktober 2023 | 14:00 WIB
Kasus DBD di Indonesia terus meningkat - suratdokter.com (https://www.freepik.com/author/jcomp)
Kasus DBD di Indonesia terus meningkat - suratdokter.com (https://www.freepik.com/author/jcomp)

Urbanisasi bisa meningkatkan risiko DBD karena kota-kota besar biasanya memiliki populasi dan mobilitas penduduk yang tinggi, sehingga memudahkan penularan virus dengue antara manusia dan nyamuk.

Selain itu, kota-kota besar juga sering mengalami masalah lingkungan seperti sampah, sanitasi, atau drainase yang buruk, yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya dan pencegahan DBD bisa menyebabkan perilaku yang tidak sehat atau tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

Misalnya, masyarakat mungkin tidak rutin membersihkan tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, vas bunga, atau pot tanaman yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

Masyarakat juga mungkin tidak menggunakan alat pelindung diri seperti obat nyamuk, kelambu, atau pakaian panjang saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Mengolah Sampah Organik dengan Cerdas: Menuju Lingkungan yang Lebih Hijau dan Berkelanjutan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan DBD.

1. Melakukan Gerakan 3M Plus

Gerakan 3M plus adalah gerakan masyarakat untuk membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk dengan cara:

  • menguras tempat penampungan air secara rutin setiap minggu;
  • menutup rapat tempat penampungan air agar tidak dimasuki nyamuk;
  • mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menampung air seperti botol, kaleng, atau ban; dan
  • menggunakan obat nyamuk, kelambu, atau pakaian panjang untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Baca Juga: Langkah Pencegahan Demam Berdarah dengan 3M Plus, Mudah Dipraktikkan

2. Meningkatkan Kewaspadaan dan Partisipasi Masyarakat

Meningkatkan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat adalah cara untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap masalah DBD.

Masyarakat harus aktif mengikuti informasi dan edukasi tentang DBD dari sumber yang terpercaya, seperti pemerintah, media, atau tenaga kesehatan.

Masyarakat juga harus berperan aktif dalam melaporkan kasus DBD yang terjadi di lingkungan sekitar, baik kepada puskesmas, dinas kesehatan, atau hotline DBD.

Masyarakat juga harus bersedia mengikuti kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh petugas kesehatan atau relawan.

3. Mendapatkan Perawatan Medis yang Tepat

Mendapatkan perawatan medis yang tepat adalah cara untuk mengurangi risiko komplikasi atau kematian akibat DBD.

Jika mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam, atau perdarahan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A Salsabila Istiqlal

Sumber: kemenkopmk.go.id, humas.polri.go.id, urmc.rochester.edu, databooks.katadata.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X