Baca Juga: Tak Perlu Memulai Hari Dengan Kopi, Begini Cara Efektif Mendapatkan Eenergi Tanpa Asupan Kafein
Sebagai informasi, tikus-tikus tersebut diberi waktu makan enam jam setiap hari, setara dengan periode puasa 14 jam dalam siklus 24 jam bagi manusia.
Puasa ini berhasil mengatur ulang ritme sirkadian alami yang terganggu akibat penyakit Alzheimer.
Sebagai informasi, puasa intermiten menyajikan cara yang praktis dan relatif mudah yang dapat diterapkan oleh setiap orang.
Tentu saja dengan hasil penelitian ini, dapat menjadi salah satu cara dalam memerangi demensia dan membuka jalan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan membuat terobosan besar dalam mengobati penyakit Alzheimer.
Artikel Terkait
Gak Perlu Ribet! Inilah 10 Cara Untuk Melepaskan Diri Dari Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Pengobatan Alami Untuk Ketombe: Apakah Mengoleskan Minyak Kelapa dan Lemon Dapat Membantu?
Kasus ISPA di Jakarta yang Semakin Meningkat Pasca-Pandemi Jadi Perhatian Dunia, Begini Cara Pencegahannya
Ingin Tampil Segar? Ini 11 Alasan Mengapa Mengkonsumsi Air Lemon di Pagi Hari, Nomor 4 Bisa Bikin Langsing
Tulsi Atau Daun Kemangi Jadi Minuman Kesehatan? Berikut 6 Manfaat Kesehatan Mengkonsumsi Rebusan Herbal Ini