SURATDOKTER.com - Propofol adalah obat bius yang digunakan untuk membuat pasien tertidur atau merasa rileks sebelum dan selama prosedur medis, seperti operasi.
Obat ini diberikan melalui infus ke pembuluh darah vena oleh tenaga kesehatan profesional di rumah sakit atau klinik. Selain itu, propofol juga kerap digunakan untuk menenangkan pasien yang memerlukan ventilator di unit perawatan intensif (ICU).
Fungsi dan Penggunaan Propofol
Propofol bekerja dengan cepat untuk menginduksi tidur atau rasa rileks. Obat ini sering digunakan pada pasien berusia di atas tiga tahun untuk pembiusan umum sebelum operasi, serta menjaga anestesi pada pasien di atas dua bulan yang memerlukan tindakan medis tertentu.
Baca Juga: Penyanyi Korea Selatan Wheesung Meninggal Dunia, Diduga Karena Penggunaan Obat Propofol Berlebihan
Di lingkungan ICU, propofol membantu menenangkan pasien yang diintubasi dan menggunakan alat bantu napas.
Namun, penggunaannya memerlukan pemantauan ketat oleh tenaga medis. Dosis yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi pasien, karena efeknya yang kuat bisa memengaruhi tekanan darah dan pernapasan.
Meski efektif, propofol tidak digunakan secara rutin dan hanya diberikan dalam kondisi tertentu di bawah pengawasan dokter.
Interaksi Obat dan Kondisi Medis
Propofol bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain. Beberapa di antaranya adalah obat untuk kecemasan atau gangguan tidur, obat pereda nyeri jenis narkotik, serta asam valproat yang digunakan untuk mengatasi kejang. Selain itu, konsumsi alkohol juga bisa memperparah efek samping obat ini.
Sebelum pemberian propofol, dokter perlu mengetahui riwayat kesehatan pasien. Kondisi seperti cedera kepala, penyakit jantung, kolesterol tinggi, riwayat pankreatitis, gangguan ginjal, atau riwayat kejang memerlukan perhatian khusus.
Pasien yang memiliki alergi terhadap propofol, telur, kedelai, kacang tanah, atau sulfit juga harus memberitahukan hal ini kepada tenaga medis, karena kandungan dalam propofol bisa memicu reaksi alergi serius.
Selain itu, wanita hamil, yang merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui perlu mendiskusikan penggunaannya dengan dokter, karena obat ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan bayi yang disusui.
Efek Samping Propofol
Seperti obat lainnya, propofol memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai. Beberapa efek samping yang memerlukan perhatian medis segera meliputi gangguan pernapasan, reaksi alergi seperti ruam kulit dan pembengkakan di wajah atau lidah, serta tanda-tanda tekanan darah rendah seperti pusing, lemas, atau pingsan.
Baca Juga: Minum Antibiotik sampai Habis, Sebuah Tindakan Preventif Cegah Resistensi yang Semakin Meningkat!
Selain itu, penggunaan propofol bisa menyebabkan peningkatan kadar asam dalam tubuh yang ditandai dengan napas cepat, detak jantung yang meningkat, sakit kepala, kebingungan, hingga rasa lelah yang berlebihan.