Etomidate, Zat yang Ramai Dibicarakan dalam Kasus Jonathan Frizzy: Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

• Pusing ekstrem dan kehilangan kesadaran
• Gangguan pernapasan hingga sesak napas
• Mual dan muntah hebat
• Tekanan darah menurun drastis
• Kejang otot
• Efek psikologis seperti disorientasi atau halusinasi

Dalam kasus ekstrem, penggunaan etomidate di luar pengawasan medis bisa menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Terlebih lagi, etomidate bukanlah zat yang dirancang untuk konsumsi jangka panjang atau berulang, apalagi melalui cara seperti dihirup dalam bentuk uap.

Mengapa Etomidate Dianggap Serius dalam Kasus Liquid Vape?

Etomidate bukan zat adiktif seperti nikotin, namun bahayanya justru terletak pada efek sedatif kuat yang dapat membahayakan sistem saraf.

Di tangan yang salah, zat ini bisa digunakan untuk tujuan penyalahgunaan, seperti menciptakan sensasi ‘tenang’ atau ‘melayang’ yang tidak aman. Jika beredar luas dalam bentuk vape, risiko pemakaian oleh masyarakat tanpa pengetahuan medis sangat tinggi, termasuk oleh remaja.

Dalam konteks hukum, keberadaan etomidate di dalam produk vape bisa dikategorikan sebagai pelanggaran berat. Selain tidak sesuai dengan fungsi medisnya, penyebaran zat ini dapat masuk dalam ranah pengedaran obat keras tanpa izin.

Baca Juga: Ternyata Vape atau Rokok Elektrik Berbahaya Untuk Pembuluh Darah Walau Hanya Sekali Menggunakan!

Pelajaran Penting Bagi Masyarakat

Kasus Jonathan Frizzy menjadi pengingat bahwa tidak semua zat yang tidak berbau atau tidak terasa aneh dalam produk vape itu aman.

Masyarakat perlu lebih waspada terhadap tren konsumsi rokok elektrik dan sejenisnya, karena tak jarang zat berbahaya bisa diselundupkan tanpa disadari.

Pemerintah, lembaga kesehatan, dan pelaku industri harus lebih aktif dalam mengawasi kandungan bahan kimia dalam produk-produk konsumsi.

Etomidate seharusnya tetap berada di ruang operasi, bukan di tangan pengguna biasa yang ingin sekadar “menenangkan diri” lewat uap asap.***