Golongan Darah A Rentan Terkena Stroke, Benarkah Demikian? Mari Cek Fakta Lengkapnya!

SURATDOKTER.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh University of Maryland pada tahun 2022 menemukan bahwa ada beberapa golongan darah yang berisiko terkena stroke sejak usia muda.

Penelitian ini mengumpulkan data dari 48 studi genetik yang melibatkan sekitar 17.000 orang yang menderita stroke dan hampir 600.000 orang kontrol yang tidak menderita stroke.

Peserta penelitian ini memiliki rentang usia antara 18 sampai dengan 59 tahun.

Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Golongan Darah AB: Dijuluki Si Paling Jenius, Benarkah? Ini Penjelasannya!

Golongan Darah Yang Rentan Terkena Stroke

Menurut laporan dari Health, orang yang memiliki golongan darah A memiliki kemungkinan 18 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke dini.

Di sisi lain, individu dengan golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah untuk terkena stroke dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

Namun, serangan stroke pada usia dini tidak hanya terkait dengan golongan darah, tetapi juga dengan individu yang memiliki profil genetik yang lebih rentan terhadap stroke.

CDC juga mengingatkan bahwa setelah mencapai usia 55 tahun, risiko stroke meningkat dua kali lipat.

Orang yang memiliki golongan darah A atau B memiliki risiko tekanan darah tinggi sebesar 3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki golongan darah O.

Ditemukan temuan penting lainnya dari penelitian tersebut melalui perbandingan antara individu yang mengalami stroke sebelum dan setelah berusia 60 tahun.

Penelitian ini melibatkan sejumlah orang yang berusia di atas 60 tahun, dengan rincian 9.300 orang mengidap stroke dan 25.000 orang tidak mengalami stroke.

Baca Juga: Mengenal Golongan Darah EMM Negatif yang Langka dan Pertama Kali Ditemukan di Gujarat, India

Dari hasil penelitian, terungkap bahwa risiko stroke yang meningkat pada individu dengan golongan darah A, tidak lagi signifikan pada kelompok stroke yang berusia di atas 60 tahun.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan stroke yang terjadi pada usia muda mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dengan stroke yang terjadi pada usia lanjut.