Sehingga ketika diminum bersamaan dengan obat, efek obat akan hilang karena dinetralisir susu.
Beberapa dokter sering menyarankan agar ada jeda antara minum obat dengan minum susu minimal 30 menit hingga 1 jam supaya efek obat dan proses penyerapannya di dalam tubuh dapat berlangsung efektif.
Susu bekerja untuk memperkecil volume racun dalam tubuh, melapisi saluran cerna, dan kandungan laktosanya membantu mempercepat pembuangan racun di dalam tubuh.
Obat yang mengandung tiroid juga akan bereaksi terhadap kandungan kalsium dalam susu. Akibatnya penyerapan dan efektivitas obat pun terhambat.
Fakta susu yang perlu diketahui adalah ada obat yang justru lebih baik dan efektif diminum dengan susu.
Obat-obatan berjenis NSAID (Non-Steroidal Anti-Infammatory Drug) atau kita kenal sebagai aspirin dan ibuprofen bersifat mudah larut dalam lemak dan umumnya diminum setelah makan.
Baca Juga: Benarkah Susu Kambing Lebih Sehat dari Susu Sapi? Kenali Fakta dan Manfaatnya!
Sedangkan obat yang dapat dikonsumsi dengan susu adalah griseofulvin, serta vitamin A, D, E, dan K.
Hal ini karena kinerja obat dan suplemen tersebut didukung oleh berbagai kandungan susu.
Komposisi unik susu, antara lain protein, lemak, vitamin, dan mineral mendukung pertumbuhan. bakteri sehat di usus kita yang dapat membantu penyerapan nutrisi, dan membantu pemeliharaan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fakta bahwa susu dapat menetralkan obat sehingga dianjurkan untuk memberi jeda ketika mengonsumsi obat dan susu.***
Artikel Terkait
Mengenal Intoleransi Laktosa, Kesulitan Mencerna Gula dalam Susu, Ini Pengobatannya
Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Kental Manis? Ini Dampaknya
Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Segar? Cek Faktanya!
Benarkah Susu Kambing Lebih Sehat dari Susu Sapi? Kenali Fakta dan Manfaatnya!
Mitos atau Fakta, Jika Susu Sapi Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang Anak?