SURATDOKTER.COM - Kafein adalah bahan kimia alami dengan efek stimulan. Kafein bisanya dapat dengan mudah ditemukan dalam kopi, teh, cola, kakao, guarana, yerba mate, dan lebih dari 60 produk lainnya.
Kafein bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat, jantung, otot, dan pusat yang mengontrol tekanan darah.
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah. Kafein juga bisa bertindak seperti “pil air” yang meningkatkan aliran urin.
Baca Juga: Lagi Viral di Media Sosial, Sianida: Paparan, Dekontaminasi dan Cara Pengobatannya
Orang paling sering menggunakan kafein untuk kewaspadaan mental, sakit kepala, migrain, kinerja atletik, memori, dan obesitas.
Ini juga digunakan untuk asma, penyakit kandung empedu, ADHD, tekanan darah rendah, depresi, dan banyak kondisi lainnya, namun tidak ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung sebagian besar kegunaan lainnya.
Produk kafein yang dijual dalam bentuk yang sangat pekat atau murni menimbulkan masalah kesehatan.
Baca Juga: Belajar Dari Kejadian yang Dialami Anak Novita Angie, Ini Gejala dan Penyebab Diare, Hingga Cara Mengatasinya
Kegunaan & Efektivitas
Kafein sangat efektif untuk :
Migrain
Mengkonsumsi kafein bersama dengan obat pereda nyeri seperti aspirin dan asetaminofen efektif untuk mengobati migrain.
Bayi dengan detak jantung rendah
Kafein juga berguna bagi bayi baru lahir yang mengalami dengan detak jantung rendah dan rendahnya kadar oksigen.
Memberikan kafein melalui mulut dapat meningkatkan pernapasan pada bayi yang sangat prematur. Kafein sitrat disetujui sebagai obat resep untuk kondisi ini. Produk IV hanya dapat diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Sakit kepala setelah operasi
Mengonsumsi kafein efektif untuk mencegah sakit kepala setelah operasi. Kafein adalah produk yang disetujui FDA.
Kewaspadaan mental
Mengonsumsi kafein melalui mulut meningkatkan kewaspadaan mental. Namun hal ini mungkin tidak seefektif tidur yang cukup.
Baca Juga: Aneurisma: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi
Kafein sangat efektif untuk :
1. Performa atletik. Mengonsumsi kafein melalui mulut tampaknya meningkatkan kekuatan dan daya tahan fisik serta dapat menunda rasa lelah saat berolahraga. Namun mengonsumsi lebih dari 800 mg kafein setiap hari (6-8 cangkir) dapat menyebabkan kadar kafein lebih besar dari yang diizinkan oleh National Collegiate Athletic Association (NCAA).
2. Penyakit paru-paru yang menyerang bayi baru lahir (displasia bronkopulmoner). Pemberian kafein melalui mulut atau infus pada bayi prematur tampaknya mengurangi risiko masalah paru-paru ini. Produk IV hanya dapat diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.
3. Diabetes. Minum minuman yang mengandung kafein dikaitkan dengan penurunan risiko terkena diabetes tipe 2. Namun belum jelas apakah mengonsumsi kafein membantu mengobati diabetes.
4. Obesitas. Mengonsumsi kafein bersama dengan efedrin tampaknya meningkatkan penurunan berat badan, dalam jangka pendek. Tapi mungkin ada efek samping yang tidak diinginkan. Bahkan pada orang dewasa yang diawasi secara ketat dan sehat, kombinasi kafein/ephedra dapat menyebabkan perubahan tekanan darah dan detak jantung.
5. Nyeri akut. Mengonsumsi kafein melalui mulut bersamaan dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dapat mengurangi nyeri lebih dari sekadar obat pereda nyeri.
6. Sakit kepala setelah anestesi epidural, anestesi tulang belakang, atau pungsi lumbal. Mengonsumsi kafein melalui mulut atau IV tampaknya membantu mencegah sakit kepala yang dapat terjadi setelah prosedur ini. Produk IV hanya dapat diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Decision Fatigue: Pengertian dan Tips Menghindarinya
Efek samping mengkonsumsi kafein
Kafein kemungkinan aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat bila digunakan dalam dosis hingga 400 mg setiap hari. Ini setara dengan sekitar 4 cangkir kopi.
Kafein mungkin tidak aman bila digunakan dalam waktu lama atau dalam dosis lebih dari 400 mg setiap hari.
Kafein dapat menyebabkan insomnia, gugup, gelisah, mual, peningkatan detak jantung, dan efek samping lainnya. Dosis yang lebih besar dapat menyebabkan sakit kepala, kecemasan, dan nyeri dada.
Kafein kemungkinan besar tidak aman bila digunakan dalam dosis yang sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan bahkan kematian.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Kolesterol Tinggi Bisa Memicu Penyakit Komplikasi Berbahaya Ini
Produk dengan kafein yang sangat pekat atau murni mempunyai risiko tinggi digunakan dalam dosis yang terlalu tinggi. Hindari menggunakan produk ini.
Tindakan Pencegahan
Kehamilan dan menyusui: Kafein mungkin aman selama kehamilan dan menyusui bila digunakan dalam jumlah yang biasa ditemukan dalam makanan.
Artikel Terkait
Apakah Ketonggeng Berbahaya Seperti Kalajengking? Simak Penjelasannya di Sini
Aneurisma: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi
Apakah Benar GERD Bisa Menyebabkan Bau Mulut Bikin Nggak Pede? Simak Penjelasanya di Sini
Blackout, Hilangnya Kesadaran dan Ingatan Secara Tiba-Tiba
Belajar Dari Kejadian yang Dialami Anak Novita Angie, Ini Gejala dan Penyebab Diare, Hingga Cara Mengatasinya
Lagi Viral di Media Sosial, Sianida: Paparan, Dekontaminasi dan Cara Pengobatannya