SURATDOKTER.com - Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026 kembali memicu perdebatan panjang antara kepentingan ekonomi dan kesehatan publik.
Di satu sisi, rokok merupakan sumber pendapatan negara yang besar serta penyerap tenaga kerja di sektor industri. Namun di sisi lain, konsumsi rokok juga menjadi penyebab utama penyakit kronis dan beban biaya kesehatan nasional.
Menteri Keuangan, Purbaya, menjadi sorotan setelah menerima karangan bunga berisi sindiran terkait kebijakannya tersebut.
Ia menegaskan bahwa keputusan mempertahankan tarif cukai bukan tanpa pertimbangan, melainkan hasil perhitungan matang terhadap dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas.
Purbaya mengakui bahwa setiap kebijakan publik tidak mungkin memuaskan semua pihak. Dalam konteks industri rokok, menurutnya, pemerintah perlu menimbang keseimbangan antara penyerapan tenaga kerja dan dampak kesehatan masyarakat.
Ia menantang para pengkritik untuk menawarkan solusi nyata yang mampu menggantikan jutaan lapangan kerja yang bergantung pada industri tembakau.
Purbaya menilai, menutup pabrik rokok tanpa program transisi yang jelas hanya akan menambah pengangguran dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil.
“Kalau sektor kesehatan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak industri rokok yang akan mati, tentu kebijakan bisa langsung diubah,” ujarnya saat menanggapi kritik publik.
Rokok, Ekonomi, dan Masalah Kesehatan
Rokok memang memiliki posisi yang unik dalam ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, industri hasil tembakau menyumbang ratusan triliun rupiah per tahun melalui cukai, PPN, dan pajak lainnya.
Selain itu, sektor ini melibatkan jutaan pekerja mulai dari petani tembakau, buruh pabrik, hingga pedagang eceran.
Baca Juga: Ternyata Vape atau Rokok Elektrik Berbahaya Untuk Pembuluh Darah Walau Hanya Sekali Menggunakan!
Namun dari sisi kesehatan, rokok masih menjadi penyebab utama penyakit katastropik seperti jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru.
Menurut data BPJS Kesehatan, pengobatan penyakit akibat rokok memakan biaya miliaran rupiah setiap tahunnya dan menjadi beban signifikan bagi sistem jaminan kesehatan nasional.
Artikel Terkait
Benarkah Otak Menyusut Karena Efek Asap Rokok Berpeluang Alzheimer
Asap Rokok Akibatkan Depresi bagi Perokok Pasif, Bagaimana Bisa?
Industri Rokok Terancam Tutup Karena Aturan UU Kesehatan Ini
Ternyata Vape atau Rokok Elektrik Berbahaya Untuk Pembuluh Darah Walau Hanya Sekali Menggunakan!
Tahukan Kamu Hasil Penelitian Terbaru Mengatakan Cukup 1 Batang Rokok Saja Dapet Mengurangi 20 Menit Umur