• Senin, 22 Desember 2025

Dilema Rokok di Antara Ekonomi dan Kesehatan: Purbaya Pilih Kebijakan yang Paling Bermanfaat untuk Masyarakat

Photo Author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 02:04 WIB
Dilema dari rokok
Dilema dari rokok

SURATDOKTER.com - Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026 kembali memicu perdebatan panjang antara kepentingan ekonomi dan kesehatan publik.

Di satu sisi, rokok merupakan sumber pendapatan negara yang besar serta penyerap tenaga kerja di sektor industri. Namun di sisi lain, konsumsi rokok juga menjadi penyebab utama penyakit kronis dan beban biaya kesehatan nasional.

Menteri Keuangan, Purbaya, menjadi sorotan setelah menerima karangan bunga berisi sindiran terkait kebijakannya tersebut.

Baca Juga: Tahukan Kamu Hasil Penelitian Terbaru Mengatakan Cukup 1 Batang Rokok Saja Dapet Mengurangi 20 Menit Umur

Ia menegaskan bahwa keputusan mempertahankan tarif cukai bukan tanpa pertimbangan, melainkan hasil perhitungan matang terhadap dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas.

Purbaya mengakui bahwa setiap kebijakan publik tidak mungkin memuaskan semua pihak. Dalam konteks industri rokok, menurutnya, pemerintah perlu menimbang keseimbangan antara penyerapan tenaga kerja dan dampak kesehatan masyarakat.

Ia menantang para pengkritik untuk menawarkan solusi nyata yang mampu menggantikan jutaan lapangan kerja yang bergantung pada industri tembakau.

Purbaya menilai, menutup pabrik rokok tanpa program transisi yang jelas hanya akan menambah pengangguran dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil.

“Kalau sektor kesehatan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak industri rokok yang akan mati, tentu kebijakan bisa langsung diubah,” ujarnya saat menanggapi kritik publik.

Rokok, Ekonomi, dan Masalah Kesehatan

Rokok memang memiliki posisi yang unik dalam ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, industri hasil tembakau menyumbang ratusan triliun rupiah per tahun melalui cukai, PPN, dan pajak lainnya.

Selain itu, sektor ini melibatkan jutaan pekerja mulai dari petani tembakau, buruh pabrik, hingga pedagang eceran.

Baca Juga: Ternyata Vape atau Rokok Elektrik Berbahaya Untuk Pembuluh Darah Walau Hanya Sekali Menggunakan!

Namun dari sisi kesehatan, rokok masih menjadi penyebab utama penyakit katastropik seperti jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru.

Menurut data BPJS Kesehatan, pengobatan penyakit akibat rokok memakan biaya miliaran rupiah setiap tahunnya dan menjadi beban signifikan bagi sistem jaminan kesehatan nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: BPJS, Promedia, kemenkeu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X