Kasus Keracunan Massal Cederai Citra MBG, Presiden Prabowo dan BGN Tegaskan Tujuan Awal: Pemenuhan Gizi Anak Indonesia

SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk memperkuat ketahanan gizi nasional kini menghadapi ujian berat.

Serangkaian kasus keracunan massal di berbagai daerah telah mencoreng citra program unggulan pemerintah tersebut, sekaligus mengguncang kepercayaan publik terhadap pelaksanaannya di lapangan.

Bukan hanya menimbulkan korban dalam jumlah besar, kejadian ini juga mengungkap celah serius dalam sistem pengawasan pangan di dapur penyedia MBG (SPPG).

Baca Juga: Prabowo Soroti Lonjakan Kasus Keracunan MBG, Tegaskan Evaluasi Total dan Larangan Politisasi

Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) pun angkat suara, menegaskan kembali bahwa niat utama program ini adalah membantu anak-anak Indonesia mendapatkan akses gizi sehat dan adil, bukan menimbulkan petaka.

Presiden Prabowo Panggil Kepala BGN

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kasus keracunan MBG menjadi perhatian langsung dirinya meski sempat berada di luar negeri untuk urusan kenegaraan.

Ia menilai peristiwa tersebut sebagai masalah besar yang harus segera diselesaikan, namun tetap meminta publik agar tidak menjadikannya isu politis.

Prabowo menegaskan, tujuan program MBG adalah memberi makan bergizi kepada anak-anak yang sering kekurangan gizi, terutama mereka yang selama ini hanya bisa makan sederhana tanpa asupan protein atau sayur yang cukup.

Menurutnya, dalam skala pemberian makanan untuk jutaan anak di seluruh Indonesia, hambatan dan rintangan pasti ada, tetapi pemerintah berkomitmen untuk memperbaikinya secara cepat dan menyeluruh.

Presiden juga dijadwalkan melakukan rapat khusus dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, guna membahas langkah perbaikan serta memastikan evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap semua dapur penyedia MBG di lapangan.

Baca Juga: Kasus Keracunan MBG Meningkat, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

BGN: MBG untuk Wujudkan Generasi Emas Indonesia

Dari sisi pelaksana, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa seluruh niat awal MBG adalah untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan hak gizi yang layak.

Ia menyebut program ini lahir dari semangat Presiden Prabowo untuk menyiapkan “Generasi Emas Indonesia” — anak-anak yang tumbuh sehat, cerdas, dan kuat secara fisik maupun mental.

Namun, di lapangan, pelaksanaan program ini diakui belum sempurna. Masih banyak dapur penyedia yang kekurangan pengalaman dan fasilitas penyimpanan bahan makanan yang memadai, sehingga kualitas sajian kerap tidak stabil.