SURATDOKTER.com - Aksi kelompok mahasiswa Aceh usir paksa suku Rohingya pada Rabu, 27 Desember 2023 bermula di Gedung Balee Meuseuraya Aceh yang digunakan oleh imigran pengungsi Rohingya.
Mahasiswa ini berasal dari Universitas Al Washliyah, Universitas Abulyatama, dan Bina Bangsa Getsempena. Jarak pengungsi dengan mahasiswa hanya berjarak 40 meter.
Koordinator lapangan dari mahasiswa tengah melakukan negosiasi terhadap petugas yang ada di gedung tersebut, namun saat koordinasi itu dilakukan ternyata mahasiswa Aceh usir paksa pengungsi Rohingya dengan menerobos masuk ke basement tempat pengungsi Rohingya berada.
Aksi mahasiswa ini dinilai anarkis, pasalnya aktivitas menarik paksa, menendang barang-barang dan melempar botol juga dilakukan kepada wanita hingga anak-anak.
Isak tangis dan rasa takut dari pengungsi tersebut terlihat saat mahasiswa melakukan pengepungan terhadap mereka. Pada akhirnya, tiga puluh menit berlalu dan pengungsi Rohingya berhasil keluar dari Gedung Balee Meuseuraya Aceh menuju Kantor Kemenkumham Aceh menggunakan truk.
Aksi ini telah dihadang oleh sejumlah polisi di gedung pengungsian tersebut, namun banyaknya mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah polisi pada saat itu.
Baca Juga: Aceh Bukan yang Pertama Menolak Pengungsi Rohingya: Alasan Penyebaran Penyakit Jadi Salah Satunya
Alasan Penolakan dan Pengusiran Rohingya Oleh Mahasiswa
Mahasiswa Aceh melakukan demonstrasi penolakan dan pengusiran pengungsi Rohingya disebabkan oleh awal mula kebaikan rakyat Aceh dengan alasan kemanusiaan kepada imigran tersebut telah dimanfaatkan.
Dengan tujuan awal mengungsi, namun pengungsi ini justru mencari pekerjaan dan segala tingkah lakunya yang dinilai kurang baik bagi masyarakat serta tidak sesuai dengan adat juga norma yang berlaku.
Masyarakat luas mengetahui bahwa beredar jejak Rohingya di negara pengungsian yang sebelumnya dikenal kurang baik, sehingga penolakan ini juga didukung oleh adanya pengungsi tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat Islam di Aceh. Masyarakat Aceh tidak ada permasalahan mengenai logistik, namun logistik yang diberikan seperti makanan justru dibuang.
Mahasiswa Aceh melakukan aksinya diduga mengatakan bahwa mereka mendukung aspirasi masyarakat yang menolak pengungsi Rohingya untuk segera dipindahkan ke negara asalnya.
Hal ini dilakukan sebagai wujud upaya menghindari konflik yang lebih luas, pernyataan ini semakin kuat didukung dengan tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh yang kini sudah ditemukan.
Baca Juga: Gabungan Mahasiswa di Aceh Usir Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan
Tanggapan UNHCR
United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak dalam penanganan imigran.
Artikel Terkait
Sejarah Pengungsian Rohingya dan Konflik yang Terjadi di Myanmar
Aceh Bukan yang Pertama Menolak Pengungsi Rohingya: Alasan Penyebaran Penyakit Jadi Salah Satunya
Gabungan Mahasiswa di Aceh Usir Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan
Mahasiswa Aceh Paksa Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Kantor Kanwil Kemenkumham