SURATDOKTER.com - Etnis rohingya adalah penduduk minoritas yang beragama islam dan bertempat tinggal di Myanmar, tepatnya pada provinsi arakan di sisi sebelah barat laut Myanmar. Daerah tersebut berbatasan dengan Bangladesh yang sekarang dikenal sebagai provinsi Rakhine atau Rakhaing.
Masyarakat rohingya tersebut merupakan keturunan campuran berbagai negara seperti Arab, Moor, Turki, Persia, Mogul dan Pathan. Setelah kemerdekaan Myanmar, etnis rohingya sebetulnya memiliki peran dalam pemerintahan.
Pada tahun 1940-1950 terdapat warga rohingya yang menjadi menteri pada pemerintahan Myanmar.
Terdapat banyak faktor yang menjadi pemicu awal terjadinya konflik berkepanjangan di Myanmar, mulai dari kasus pemerkosaan, diskriminasi warga minoritas, hingga masalah entitas etnis.
Yuk, simak lebih lengkapnya pada penjelasan berikut ini.
Sejarah Rohingya di Myanmar
Etnis rohingya merupakan penduduk minoritas yang memeluk agama islam, bertempat tinggal di daerah Myanmar tepatnya pada provinsi Arakan sisi sebelah barat laut Myanmar dan berbatasan dengan Bangladesh atau sekarang biasa dikenal sebagai provinsi Rakhine atau Rakhaing.
Masyarakat rohingya ini diperkirakan memiliki keturunan campuran dari berbagai negara yaitu Arab, Moor, Turki, Persia, Mogul dan Pathan, Bengali lokal dan Rakhine.
Mereka berbicara menggunakan versi chittagonian, dialek regional Bengali yang digunakan juga secara luas di seluruh bagian tenggara Bangladesh.
Setelah Myanmar mencapai kemerdekaannya, yaitu pada masa kepemimpinan Jenderal Aung San, etnis rohingya menjadi salah satu etnis yang memiliki peranan dalam pemerintahan Myanmar. Pada tahun 1940-1950 terdapat warga rohingya yang menjadi menteri pada pemerintahan Myanmar.
Tetapi, pada tahun 1962 ketika jendral karena Ne Win telah melakukan kudeta sehingga pada akhirnya menjadi presiden myanmar lalu politik Myanmar berubah menjadi otoriter.
Banyak faktor yang memicu awal mula dari konflik yang berkepanjangan, mulai dari berbagai kasus diantaranya seperti kasus pemerkosaan, kecemburuan antar etnis, burmanisasi dan diskriminasi warga minoritas.
Penyebab Konflik Etnis di Myanmar
1. Status yang Berbeda
Salah satu faktor konflik tersebut adalah status etnis rohingya yang dianggap imigran ilegal di Myanmar.
Pemerintah myanmar juga tidak mengakui dan tidak memberikan status kewarganegaraan pada mereka. Akibatnya, warga rohingya tidak bisa mengakses pendidikan, layanan kesehatan, bahkan pekerjaan yang layak.
Alasan pemerintah myanmar tak mengakui etnis rohingya yaitu karena menganggap kelompok muslim ini bukan merupakan kelompok etnis yang sudah berada di myanmar sebelum masa kemerdekaan pada tahun 1948.
Artikel Terkait
Bahaya! Skoliosis Harus Segera Diobati
Ciri Anak Menelan Benda Asing, Orang Tua Wajib Tahu
Cara Menghilangkan Varises Secara Alami, Bisa Lakukan Sendiri di Rumah
Mengenal Golden Garlic yang Disebut Sebagai Harta Karun Dapur
Mengenal Nyamuk Wolbachia yang Digunakan untuk Mengendalikan Wabah DBD