Aceh Bukan yang Pertama Menolak Pengungsi Rohingya: Alasan Penyebaran Penyakit Jadi Salah Satunya

1. Kelakuan Para Pengungsi dan Gangguan Terhadap Masyarakat Setempat

Pengungsi Rohingya sering dihadapkan pada penolakan di beberapa wilayah, termasuk Aceh, karena dituduh mengganggu kenyamanan masyarakat setempat.

Kelakuan mereka setelah tiba di tempat tujuan sering kali menjadi faktor penentu dalam penolakan ini.

Masyarakat yang menerima pengungsi mengklaim adanya gangguan sosial dan keamanan yang disebabkan oleh sebagian pengungsi.

2. Ancaman Penyakit Menular

Selain aspek sosial, masalah kesehatan juga menjadi faktor penolakan.

Terdapat kekhawatiran bahwa pengungsi Rohingya membawa ancaman penyebaran penyakit menular, yang dapat merugikan kesehatan masyarakat setempat.

Hal ini menjadi dasar bagi beberapa daerah, termasuk Aceh, untuk menolak kedatangan para pengungsi Rohingya.

Baca Juga: Pneumonia Misterius Muncul di China, Ketahui Gejalanya

3. Tidak Ada Mekanisme Khusus ASEAN untuk Menangani Pengungsi

Salah satu tantangan besar adalah ketidakmampuan ASEAN dalam menangani masalah pengungsi.

Belum adanya mekanisme khusus untuk menangani krisis pengungsi membuat penanganan kasus seperti Rohingya menjadi sulit.

Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum dan administratif yang menjadi alasan bagi beberapa negara di ASEAN untuk menolak pengungsi Rohingya.

4. Penolakan di Berbagai Negara, Termasuk Malaysia

Tidak hanya di Aceh, negara-negara lain, seperti Malaysia, juga menolak kedatangan pengungsi Rohingya.

Malaysia bahkan tidak meratifikasi aturan PBB terkait pengungsi, yang mengakibatkan ketidakjelasan status hukum para pengungsi di negara tersebut.

Pusat detensi pengungsi Rohingya di Malaysia juga menciptakan masalah baru, termasuk kecelakaan dan dampak sosial bagi tuan rumah.

5. Tindakan Tidak Mengenakan dari Para Pengungsi

Penolakan terhadap pengungsi Rohingya tidak hanya terjadi karena masalah penyakit, tetapi juga karena sikap para pengungsi yang bertindak se,enaknya setelah diterima.

Di Malaysia sendiri ada beberapa kasus kriminal yang dimulai oleh para pengungsi, seperti pencurian, kabur dari tempat penampungan sampai pelecehan.