SURATDOKTER.com - Sebagian besar orang menganggap nyeri punggung bawah hanyalah akibat duduk terlalu lama, tidur di posisi salah, atau kelelahan otot.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D juga dapat menjadi penyebab tersembunyi dari rasa nyeri di bagian punggung bawah (lower back pain).
Vitamin D bukan hanya penting untuk sistem kekebalan tubuh, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan tulang, otot, dan saraf.
Ketika kadar vitamin D dalam tubuh turun terlalu rendah, struktur tulang menjadi rapuh, otot melemah, dan nyeri mulai terasa — sering kali dimulai dari area punggung bagian bawah.
Baca Juga: Sering Lemas, Murung, atau Nyeri Sendi? Waspadai Gejala Kekurangan Vitamin D
Hubungan Antara Vitamin D dan Nyeri Punggung
Vitamin D membantu tubuh menyerap Sakit punggung bawah tidak selalu disebabkan oleh postur tubuh atau kelelahan. Kekurangan vitamin D juga bisa menjadi pemicunya. Ketahui hubungan antara vitamin D, kesehatan tulang, dan cara mencegah nyeri punggung akibat defisiensi vitamin D.
Tingkat vitamin D yang rendah juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas saraf terhadap rasa sakit, membuat nyeri terasa lebih berat.
Mengapa Punggung Bawah yang Terasa Duluan?
Bagian punggung bawah (lumbar) merupakan tumpuan utama tubuh saat berdiri, duduk, atau mengangkat beban. Area ini memiliki kepadatan tulang tinggi dan banyak serabut saraf.
Ketika kadar vitamin D menurun:
- Tulang di sekitar tulang belakang menjadi lebih rapuh.
- Otot penyangga tulang belakang melemah.
- Jaringan saraf menjadi lebih sensitif terhadap tekanan dan pergerakan.
Akibatnya, rasa nyeri sering kali pertama kali muncul di area lower back, bahkan sebelum tanda kekurangan lainnya seperti mudah lelah, sering kram, atau tulang terasa nyeri saat ditekan.
Siapa yang Paling Berisiko Kekurangan Vitamin D?
Kekurangan vitamin D cukup umum di masyarakat modern karena gaya hidup yang minim paparan sinar matahari. Beberapa kelompok yang paling rentan meliputi:
- Pekerja kantor atau individu yang jarang terkena sinar matahari langsung.
- Orang dengan kulit lebih gelap, karena melanin mengurangi kemampuan kulit memproduksi vitamin D dari sinar UVB.
- Lansia, karena kulit mereka tidak seefektif kulit muda dalam membentuk vitamin D.
- Ibu menyusui atau wanita berhijab penuh, yang paparan sinar mataharinya sangat terbatas.
- Penderita obesitas atau gangguan pencernaan seperti celiac dan Crohn, yang menghambat penyerapan vitamin D dari makanan.
Baca Juga: Pakar Mengatakan 7 Makanan Ini Mengandung Vitamin D Paling Tinggi
Kadar vitamin D normal dalam darah berkisar antara 30–100 ng/mL. Untuk memastikannya, pemeriksaan darah sederhana bisa dilakukan di laboratorium. Bila kadar rendah, dokter dapat menyarankan peningkatan asupan dari kombinasi matahari, makanan, dan suplemen.
Berikut beberapa langkah alami untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal: