SURATDOKTER.com - Selama ini banyak orang berusaha mengecilkan paha karena dianggap mengganggu penampilan.
Namun, penelitian besar yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) justru menunjukkan hal sebaliknya — paha yang lebih besar bisa menurunkan risiko penyakit serius dan memperpanjang usia.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.800 orang dewasa asal Denmark yang diamati selama lebih dari satu dekade. Hasilnya cukup mengejutkan: orang yang memiliki lingkar paha di bawah 60 sentimeter ternyata lebih berisiko mengalami penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kematian dini, dibanding mereka yang memiliki paha lebih besar.
Baca Juga: Kenali Jamur yang Sering Ada di Paha Dalam, Ini Penyebab dan Cara Mengobati
Mengapa Ukuran Paha Bisa Jadi Penentu Kesehatan?
Temuan ini bukan sekadar soal bentuk tubuh, melainkan mencerminkan komposisi otot dan lemak sehat di paha.
Paha yang lebih besar umumnya memiliki massa otot yang lebih tinggi dan lemak subkutan (lemak bawah kulit) yang stabil, keduanya berperan penting dalam menjaga metabolisme tubuh.
Beberapa penjelasan medis yang mendukung hasil penelitian tersebut antara lain:
-
Otot paha berperan besar dalam metabolisme glukosa.
Saat otot paha aktif digunakan, seperti ketika berjalan atau naik tangga, otot ini membantu menyerap gula darah dan mencegah lonjakan glukosa yang berisiko memicu diabetes. -
Lemak di paha bersifat protektif, bukan berbahaya.
Lemak subkutan di area paha berbeda dari lemak di perut. Lemak perut menekan organ dalam dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sedangkan lemak paha justru membantu menyimpan energi dengan cara yang lebih aman bagi tubuh. -
Paha kecil bisa menandakan rendahnya massa otot.
Paha yang sangat kecil sering kali menandakan kehilangan otot atau kondisi metabolik lemah. Otot yang sedikit membuat tubuh sulit mengatur kadar gula dan lemak, sehingga meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Seberapa Besar Ukuran yang Dianggap Sehat?
Dalam penelitian BMJ tersebut, ukuran lingkar paha ideal yang dikaitkan dengan kesehatan metabolik lebih baik adalah sekitar 60 sentimeter atau lebih.
Ukuran ini tidak berarti seseorang harus memiliki paha yang gemuk, tetapi cukup berotot dan proporsional.
Bila lingkar paha terlalu kecil, tubuh mungkin kekurangan cadangan otot dan lemak sehat. Sebaliknya, jika terlalu besar akibat penumpukan lemak berlebih tanpa otot, justru dapat memicu masalah lain seperti osteoartritis atau obesitas.
Jadi, keseimbangan antara otot dan lemak sehat di paha menjadi kunci utama.
Artikel Terkait
Kenali Jamur yang Sering Ada di Paha Dalam, Ini Penyebab dan Cara Mengobati
Tips Menjaga Jantung dengan Pola Makan Sehat: Makan dengan Cerdas, Hidup Lebih Panjang
3 Resep Masakan Lezat Rendah Sodium untuk Jaga Tekanan Darah dan Kesehatan Jantung
Tidur Tambahan Saat Weekend, Benarkah Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung 20 Persen?
Tragedi Calon Praja IPDN Jatinangor: Saat Tekanan Fisik dan Mental Picu Henti Jantung