• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Photo Author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 00:05 WIB
Terapi okupasi
Terapi okupasi

SURATDOKTER.com - Saat berbicara tentang penyembuhan, banyak orang langsung membayangkan obat, operasi, atau tindakan medis lainnya. Padahal, pemulihan tidak selalu berkaitan langsung dengan tindakan medis.

Di balik layar proses penyembuhan, terdapat satu profesi yang berperan besar namun sering kali luput dari sorotan: terapis okupasi.

Pekerjaan ini bukan hanya soal alat bantu dan latihan gerak, tetapi juga menyangkut kualitas hidup pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Baca Juga: RS Islam Jakarta Cempaka Putih Buka Lowongan Okupasi Terapi: Kesempatan Berkarier di Dunia Rehabilitasi Medis

Apa Itu Terapi Okupasi?

Terapi okupasi adalah bentuk layanan rehabilitasi yang berfokus pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas harian secara mandiri, meskipun memiliki keterbatasan fisik, mental, atau emosional.

Tujuan utamanya bukan sekadar mengembalikan fungsi tubuh, tetapi lebih jauh lagi — membantu pasien beradaptasi dengan kondisinya dan menjalani hidup yang bermakna.

Terapis okupasi akan menilai kemampuan fungsional pasien, lalu merancang program yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Kegiatan yang dilatih bisa berupa aktivitas sederhana seperti makan, mandi, berpakaian, hingga aktivitas sosial dan pekerjaan.

Siapa Saja yang Membutuhkan Terapi Okupasi?

Terapi ini sangat dibutuhkan oleh berbagai kelompok usia dan kondisi medis. Anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti autisme, cerebral palsy, atau keterlambatan motorik dapat memperoleh manfaat besar dari terapi okupasi.

Program untuk anak biasanya dirancang dengan pendekatan bermain yang menyenangkan agar mereka bisa melatih motorik halus, koordinasi tangan-mata, hingga keterampilan sosial.

Di sisi lain, pasien dewasa yang mengalami cedera tulang belakang, stroke, amputasi, atau gangguan mental seperti skizofrenia juga sangat terbantu dengan terapi ini.

Mereka dibimbing untuk kembali menjalani aktivitas harian dengan bantuan teknik atau alat bantu yang disesuaikan.

Baca Juga: Mengenal Terapi Lintah, Apakah Benar Bermanfaat Bagi Kesehatan?

Proses dan Teknik dalam Terapi

Proses terapi okupasi selalu diawali dengan asesmen fungsional, di mana terapis akan menganalisis kebutuhan, keterbatasan, serta lingkungan tempat pasien tinggal atau bekerja. Dari hasil penilaian tersebut, terapis akan merancang program intervensi yang melibatkan latihan fisik, strategi adaptif, serta modifikasi lingkungan bila diperlukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Google, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X