SURATDOKTER.com - Ketika mendengar kata "laba-laba", kebanyakan orang mungkin langsung membayangkan sesuatu yang menyeramkan atau beracun.
Namun, satu jenis laba-laba asal Brasil bukan hanya menakutkan karena bisa mematikan, tetapi juga karena efek sampingnya yang tidak biasa — yaitu memicu ereksi yang berlangsung selama beberapa jam. Laba-laba tersebut dikenal dengan nama Brazilian wandering spider atau Phoneutria nigriventer.
Apa Itu Brazilian Wandering Spider?
Brazilian wandering spider merupakan salah satu jenis laba-laba paling beracun di dunia. Ia berasal dari kawasan tropis Amerika Selatan dan sering ditemukan di Brasil, seperti namanya. Laba-laba ini dinamai “wandering” karena kebiasaannya berkeliaran di malam hari mencari mangsa, tidak seperti laba-laba lain yang biasanya menetap di sarangnya.
Baca Juga: Begini Pertolongan Pertama Saat Tersengat Lebah
Ukuran tubuhnya cukup besar, dan taringnya sanggup menembus kulit manusia. Namun, yang paling menarik perhatian ilmuwan bukan hanya kemampuannya menyuntikkan racun, tetapi juga efek unik yang ditimbulkannya — terutama pada sistem saraf dan peredaran darah manusia.
Ereksi Berkepanjangan Akibat Gigitan
Salah satu gejala yang paling banyak diperbincangkan dari gigitan Brazilian wandering spider adalah munculnya priapismus, yaitu kondisi ereksi yang berlangsung dalam waktu lama tanpa rangsangan seksual. Dalam beberapa kasus, ereksi tersebut bisa berlangsung hingga empat jam atau lebih, dan bisa disertai rasa sakit.
Fenomena ini bukan isapan jempol belaka. Para peneliti dari Amerika Serikat dan Brasil pernah mempelajari kandungan racun laba-laba ini, dan menemukan bahwa racunnya mengandung zat bernama Tx2-6, yaitu sejenis toksin yang dapat meningkatkan kadar nitric oxide dalam tubuh.
Nitric oxide merupakan zat kimia yang berperan krusial dalam terjadinya ereksi, karena kemampuannya dalam memperlebar pembuluh darah di sekitar organ reproduksi.
Potensi Media Dibalik Racun
Walau tampak mengkhawatirkan, respons tubuh terhadap racun Brazilian wandering spider justru menjadi sorotan dalam dunia kedokteran.
Beberapa ilmuwan mempelajari potensi toksin ini sebagai alternatif pengobatan untuk disfungsi ereksi.
Dalam eksperimen laboratorium, toksin tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai zat aktif untuk merangsang aliran darah ke organ vital.
Namun demikian, penggunaannya tentu tidak serta-merta bisa diaplikasikan ke dalam terapi medis, mengingat sifat racun ini juga bisa memicu efek samping serius seperti kehilangan kontrol otot, nyeri hebat, mual, hingga risiko kematian jika tidak segera ditangani.
Baca Juga: Seorang Guru Wanita Meninggal Akibat Terkena Rabies dari Gigitan Kelelawar yang Berada di Kelasnya
Risiko dan Pertolongan Pertama
Gigitan dari laba-laba ini termasuk dalam kategori darurat medis. Selain priapismus, gejala lain yang dapat muncul antara lain kesulitan bernapas, tekanan darah yang turun drastis, serta rasa sakit yang menjalar dari titik gigitan. Jika seseorang tergigit, pertolongan medis harus segera diberikan.
Artikel Terkait
Hati-Hati Bagi Para Pria, Gula Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi, Cek Dari Sekarang dan Bagaimana Penanggulangannya
6 Petolongan Pertama Saat Terkena Gigitan Ular
Kaki Burik Banyak Flek Hitam Karena Gigitan Nyamuk Memang Bikin Frustasi: Ini Dia Cara Ampuh Atasinnya!
Waspada Gigitan Nyamuk, Berikut ini Rekomendasi Obat Alami Atasi Gigitan Nyamuk yang Dapat Anda Coba
Seorang Guru Wanita Meninggal Akibat Terkena Rabies dari Gigitan Kelelawar yang Berada di Kelasnya