Bahaya Tersembunyi Dari Penggunaan Alat Masak Plastik Berwarna Hitam

SURATDOKTER.com - Peralatan dapur dari plastik sering menjadi pilihan karena kepraktisannya, terutama spatula, sendok, atau penjepit.

Namun, ada jenis plastik yang ternyata dapat membawa risiko kesehatan, terutama plastik berwarna hitam.

Penggunaan alat masak berwarna hitam ini sudah menjadi perhatian karena memiliki potensi bahaya yang lebih tinggi dibandingkan plastik lain.

Kekhawatiran ini muncul setelah penelitian menunjukkan bahwa plastik hitam sering kali dibuat dari plastik daur ulang yang mungkin mengandung senyawa kimia berbahaya.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Bumbu Masak, Ini 10 Manfaat Daun Serai untuk Kesehatan

Salah satu senyawa berbahaya yang kerap ditemukan dalam plastik hitam adalah PBDE atau Polybrominated diphenyl ethers.

Apa itu PBDE dan Mengapa Berbahaya?

PBDE adalah senyawa kimia yang umumnya ditambahkan ke dalam produk plastik sebagai flame retardant, yaitu bahan yang membuat plastik lebih tahan panas dan tidak mudah terbakar.

Senyawa ini biasanya berasal dari barang elektronik yang kemudian didaur ulang menjadi produk plastik lainnya, termasuk peralatan dapur.

PBDE diketahui dapat berfungsi sebagai endocrine disruptor, yaitu zat yang dapat mengganggu sistem endokrin di dalam tubuh. Dalam jumlah tertentu, PBDE berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti penyakit tiroid, diabetes, bahkan kanker.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini mudah bermigrasi dari permukaan plastik ke minyak atau makanan, terutama saat plastik dipanaskan.

Baca Juga: Sederet Manfaat Telur dan Resep Acar Telur Ala Korea, Praktis!

Karena fungsinya yang berbahaya ini, PBDE sebenarnya sudah dilarang penggunaannya di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat.

Namun, pengawasan daur ulang plastik masih minim di banyak negara, sehingga produk dengan kandungan PBDE tetap beredar di pasaran.

Di Indonesia sendiri, kemungkinan peralatan plastik berwarna hitam yang mengandung PBDE masih banyak ditemukan karena ketatnya regulasi belum maksimal.