3 Penyebab yang Bikin Bekas Suntikan Setelah Vaksin Kamu Bengkak

SURATDOKTER.com - Vaksinasi umumnya dilakukan dalam pencegahan suatu penyakit di masa depan. Sayangnya, beberapa orang maupun orang tua ada yang menghindarinya karena efek setelah vaksin, salah satunya bengkak pada bekas suntikan.

Bekas Suntikan Setelah Vaksin Bengkak

Bekas suntikan yang bengkak dan kemerahan setelah vaksinasi sering kali menjadi perhatian bagi banyak orangtua.

Namun, sebelum khawatir berlebihan, penting untuk memahami bahwa kondisi ini umumnya merupakan reaksi normal tubuh terhadap vaksinasi.

Bengkak di area suntikan sebenarnya bisa menjadi indikasi bahwa tubuh sedang memulai proses pembentukan kekebalan terhadap penyakit.

Baca Juga: Ayah Korban Bullying PPDS Undip Meninggal Setelah sang Anak Wafat, Diketahui Kondisi Mental dan Kesehatan Terus Menurun

Apa saja yang bisa menjadi penyebab bekas suntikan vaksin bengkak? Berikut tiga penyebab utamanya:

1. Respons Alami Tubuh terhadap Vaksin

Setelah menerima vaksin, tubuh mulai bekerja keras untuk mengenali dan melawan "ancaman" yang diberikan oleh vaksin tersebut.

Respons imun ini bisa menyebabkan peradangan lokal, yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area suntikan.

Vaksin seperti BCG, hepatitis B, dan DPT sering kali menyebabkan reaksi ini.

Tidak semua vaksin menimbulkan efek samping yang sama. Beberapa vaksin, seperti vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) dan vaksin varicella (cacar air), lebih mungkin menimbulkan bengkak setelah suntikan dilakukan.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Hilangkan Bau Badan dan Ketiak, Deodorant atau Antiperspirant?

Pada beberapa kasus, vaksin ini bisa memicu reaksi inflamasi yang menyebabkan kemerahan dan pembengkakan di sekitar area penyuntikan.

Namun, efek ini biasanya bersifat sementara dan tidak menimbulkan masalah jangka panjang.

2. Infeksi

Bengkak yang muncul setelah vaksinasi bisa disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap vaksin, termasuk kemungkinan adanya infeksi ringan di area suntikan.