- Munculnya gelembung besar atau lepuhan yang berisi cairan berwarna bening diatas kulit, dan dapat pecah dengan mudah.
- Kulit yang terinfeksi akan terasa gatal dan nyeri.
- Setelah lepuhan pecah, akan berbentuk luka basah yang menyerupai luka bakar.
- Lepuhan yang pecah akan menyebar dan memicu munculnya koreng berwarna kekuningan.
- Bekas luka atau koreng akan hilang dalam beberapa hari.
Baca Juga: Bercak Putih di Lidah: Tanda-tanda Candidiasis yang Harus Diwaspadai
Penyebab Terinfeksi Impetigo
Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau tidak cukup kuat untuk melawan infeksi bakteri penyebab impetigo, akan dapat dengan mudah berisiko terinfeksi oleh bakteri.
Infeksi dapat dengan mudah menular apabila memiliki luka terbuka seperti gigitan serangga, tergores atau luka karena jatuh.
Selain beberapa penyebab impetigo yang telah dijelaskan, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan seseorang rentan terinfeksi impetigo adalah:
- Seseorang yang mengidap diabetes.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/ AIDS
- Melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan kontak langsung dengan orang lain, seperti gulat.
- Tinggal di area yang padat penduduknya.
Baca Juga: Menjaga Bibir Sehat saat Berpuasa: Cara Mengatasi Kering dan Pecah-Pecah dengan Mudah
Pencegahan Penyebaran Impetigo
Mencegah penyebaran impetigo sangatlah penting untuk menghentikan penyebaran infeksi, terutama pada bayi maupun anak-anak. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyebaran impetigo adalah:
- Menjaga kebersihan dengan cara rajin mandi dan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
- Hindari kontak langsung dengan penderita impetigo.
- Jaga kebersihan barang-barang pribadi seperti pakaian dan handuk.
- Menjaga kebersihan kuku dan rutin memotong kuku.
- Jika Anda terinfeksi, hindari menggaruk atau memencet bagian lepuhan luka yang terinfeksi.
- Hindari berbagai peralatan makan, peralatan mandi, pakaian ataupun handuk.
- Menutup luka sehingga terhindar dari bakteri yang masuk.
Diagnosis Infeksi Impetigo
Mendiagnosis adanya infeksi impetigo hanya dapat dilakukan oleh dokter atau ahli kesehatan tertentu. Berikut adalah cara yang diambil dalam mendiagnosis impetigo:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengevaluasi kulit dan gejala yang terkait dengan impetigo. Seperti lepuhan yang berisi cairan, luka kerak berwarna kuning atau kecoklatan, dan kulit yang teriritasi.
2. Pemeriksaan Kultur Bakteri
Dokter akan mengambil sampel cairan dari lepuhan impetigo dan akan dilakukan analisis di laboratorium. Sehingga dapat mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi sehingga dapat dilakukan tindakan pengobatan dengan tepat.
Baca Juga: Solusi Alami untuk Kulit Sensitif: Tips Mengatasi Kemerahan pada Wajah
Pengobatan Infeksi Impetigo
Pengobatan yang tepat dan perawatan yang baik dapat mengurangi risiko penyebaran impetigo dan membantu proses penyembuhan dengan cepat. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat pengobatan dan perawatan yang tepat.
Biasanya, dokter akan memberikan salep atau krim antibiotik untuk pengobatan impetigo, seperti mupirocin jika infeksi tergolong masih ringan.
Sebelum Anda mengoleskan salep antibiotik, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengompres atau merendam luka dengan air hangat sehingga akan melunakkan koreng atau bagian yang terinfeksi.
Namun, apalagi gejala mulai menyebar ke area tubuh lainnya dan semakin parah, maka dokter akan memberikan antibiotik berbentuk tablet untuk di minum. Seperti antibiotik golongan sefalosporin atau clindamycin.
Sehingga sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengurangi resiko tertularnya infeksi impetigo.***
Artikel Terkait
Menghadapi Gangguan Pencernaan: Tips Sehari-hari untuk Meredakan Masalah Lambung
Mengatasi Masalah Tidur: Tips Jitu Menghadapi Insomnia Ringan
Bahaya Duduk Terlalu Lama, Bisa Menyebabkan Gangguan Otot hingga Saraf Kejepit
Diet Berdasarkan Golongan Darah, ini Manfaatnya bagi Kesehatan
Bahaya Perut Kembung yang Sering Diabaikan, Ketahui Gejalanya