Fakta Golongan Darah O dari Sisi Medis, Karakteristik hingga Penyakit yang Rentan Menyerang!

SURATDOKTER.com - Setiap manusia memiliki golongan darah yang ditirunkan secara genetik dari orang tua. Secara umum, darah digolongkan menggunakan sistem ABO yang menghasilkan 4 kategori, yaitu A, B, O, dan AB.

Seseorang dengan golongan darah O lebih sering ditemui daripada golongan darah A, B, maupun AB.

Artikel ini akan membahas mengenai fakta golongan darah O dari sisi medis mulai dari karakteristik hingga penyakit yang rentan menyerangnya.

Baca Juga: Studi Menunjukkan Golongan Darah O Panjang Umur dari pada Golongan Darah Lain, Berikut Penjelasannya!

Karakteristik Golongan Darah O

Berikut ini fakta mengenai golongan darah O dari sisi medis yang mencakup beberapa karakternya:

1. Tidak Memiliki Antigen

Golongan darah diidentifikasi dari adanya antigen dan antibodi di dalam darah. Keduanya merupakan molekul protein, tetapi antigen berada di permukaan sel darah merah, sementara antibodi ditemukan dalam plasma darah.  

Tidak seperti golongan darah yang lainnya, golongan darah O tidak memiliki antigen, baik antigen A maupun B. Namun, tetap memiliki antibodi A dan B dalam plasma darah.  

2. Golongan Darah O+ Bisa Menjadi Pendonor bagi Semua Golongan Rhesus Positif

Selain antigen A dan B, ada pula jenis antigen yang disebut faktor Rh atau Rhesus. 

Jika seseorang memiliki Rhesus dalam sel darah merah, maka darah yang dimiliki bergolongan Rh+ (positif). 

Baca Juga: Benarkah Golongan Darah O Tidak Boleh Minum Kopi? Simak Penjelasannya!

Sebaliknya, jika tidak memiliki antigen tersebut, maka darah yang dimiliki bergolongan Rh– (negatif).

Pemilik golongan darah O+ dapat menjadi pendonor bagi golongan darah yang memiliki rhesus positif, seperti A+, B+, AB+, dan O+. Namun, pemilik golongan darah O+ hanya bisa menjadi resipien dari golongan darah O+ dan O-.

3. Golongan Darah O- Bisa Menjadi Pendonor bagi Semua Tipe Darah

Fakta golongan darah O dari sisi medis selanjutnya adalah golongan darah O- sering disebut sebagai “donor universal” karena dapat mendonorkan darahnya kepada siapapun.

Namun, pemilik golongan darah O- hanya bisa menjadi resipien dari sesama golongan darah O-.