Benarkah Golongan Darah O Tidak Boleh Minum Kopi? Simak Penjelasannya!

SURATDOKTER.com - Banyak orang menjadikan minum kopi sebagai kebiasaan sehari-hari. Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi kopi karena beberapa sebab. 

Misalnya, terdapat informasi bahwa orang dengan golongan darah O tidak boleh minum kopi. Benarkah hal tersebut dan mengapa bisa demikian?

Simak penjelasan dari beberapa ahli mengenai hal tersebut dalam artikel ini! 

Baca Juga: Berapa Batas Minum Kopi Dalam Sehari? Simak Penjelasannya

Apakah benar golongan darah O tidak boleh minum kopi?

Terdapat pendapat yang berbeda dari beberapa ahli mengenai boleh atau tidaknya golongan darah O mengonsumsi kopi.  

Dr. Peter D'Adamo, profesor ilmu klinis sekaligus dokter naturopati di Universitas Bridgeport Connecticut, mengatakan bahwa seseorang dengan golongan darah O tidak boleh minum kopi.

Hal itu disebabkan oleh adanya kafein dalam kopi yang dapat meningkatkan hormon adrenalin dan noradrenalin.

Sementara itu, golongan darah O sudah memiliki kedua hormon tersebut dalam kadar yang cukup tinggi.

Kedua hormon tersebut dalam kadar tinggi dapat memicu emosi yang berlebihan dan hiperaktif ketika stres.

Hal Itu sejalan dengan kerentanan golongan darah O yang cenderung mudah marah ketika merasa lelah. Dikatakan pula bahwa kopi dapat memicu pengentalan darah pada golongan darah O.

Baca Juga: Pemilik Golongan Darah O Tidak Boleh Banyak Minum Susu, Mengapa Demikian? Berikut Penjelasannya

Sementara itu, Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM., dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi dari Fakultas Kedokteran UI mengatakan bahwa hal tersebut belum pernah diteliti.

Kopi memang disarankan untuk tidak terlalu sering dikonsumsi, termasuk oleh orang dengan golongan darah O. Namun, hal itu bukan disebabkan  oleh resiko pengentalan darah, melainkan adanya kemungkinan perasaan berdebar-debar.

Sebuah penelitian terhadap semua golongan darah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah National Library of Medicine menyebutkan bahwa konsumsi kopi akan mengurangi resiko trombosis vena sebanyak 30%.