• Senin, 22 Desember 2025

Peran Faktor Lingkungan, Gizi, dan Kesehatan dalam Menangani Masalah Stunting pada Anak: Tinjauan Mendalam Terhadap Tantangan dan Solusi

Photo Author
- Senin, 26 Februari 2024 | 07:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan anak (Freepik)
Ilustrasi pertumbuhan anak (Freepik)

SURATDOKTER.com - Banyak orang mungkin belum mengerti tentang istilah stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama.

Sehingga menghambat pertumbuhan anak dan membuat tinggi badannya lebih rendah dari standar usianya.

Banyak yang menganggap bahwa tinggi badan pendek pada anak adalah faktor keturunan dari orang tua. Sehingga banyak masyarakat yang hanya menerima tanpa melakukan tindakan pencegahan.

Namun, sebenarnya genetika hanya memiliki pengaruh kecil terhadap kesehatan dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting sebenarnya bisa dicegah.

Saat ini, pemerintah sedang berfokus pada pencegahan stunting. Langkah ini bertujuan agar generasi muda Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu bersaing di tingkat global.

Baca Juga: MPASI Nutrisi Tambahan Pencegah Stunting: Cara Pemberian dan Link Download Buku Resep

Peran Semua Sektor dan Tatanan Masyarakat 

  • Pola Makan

Untuk mengatasi masalah stunting, penting untuk meningkatkan akses terhadap makanan yang kaya gizi dan beragam.

Konsep "Isi Piringku" dengan gizi seimbang dapat membantu memastikan asupan nutrisi yang cukup bagi anak-anak.

Disarankan untuk memperbanyak konsumsi protein, sayur, dan buah dalam setiap hidangan, dengan proporsi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

  • Pola Asuh

Stunting juga dipengaruhi oleh faktor perilaku, terutama dalam hal pola asuh yang tidak tepat dalam memberi makan bayi dan balita.

Penting untuk memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi kepada remaja sebagai persiapan untuk membentuk keluarga.

Serta memastikan calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan dan memberikan stimulasi yang cukup bagi perkembangan janin, serta rutin memeriksakan kehamilan empat kali selama masa kehamilan.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Kelor, Superfood Pencegah Stunting

Saat melahirkan di fasilitas kesehatan, sangat penting untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berusaha agar bayi mendapatkan colostrum, yaitu air susu ibu (ASI) yang pertama kali keluar. Berikanlah ASI saja kepada bayi hingga usia 6 bulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X