• Senin, 22 Desember 2025

MPASI Nutrisi Tambahan Pencegah Stunting: Cara Pemberian dan Link Download Buku Resep

Photo Author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 17:42 WIB
ilustrasi ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif (freepik/zilvergolf)
ilustrasi ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif (freepik/zilvergolf)

SURATDOKTER.com - Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah pemberian makanan pendamping pada anak yang dimulai pada usia 6 bulan dan berlanjut hingga usia 23 bulan disertai atau tanpa pemberian ASI.

Pada periode ini, terdapat risiko terhambatnya pertumbuhan dan kekurangan nutrisi anak.

Baca Juga: Brokoli pada MPASI Bisa Sebabkan Perut Bayi Kembung, Mitos atau Fakta?

Pada saat ini juga anak harus belajar menerima berbagai jenis makanan untuk membentuk diet yang sehat kedepannya.

Cara Pemberian MPASI

Pemberian kebutuhan nutrisi anak harus tepat waktu, mencukupi, aman dan diberikan dengan tepat.

1. Tepat waktu

Makanan pendamping diberikan ketika kebutuhan energi dan nutrisi anak tidak dapat terpenuhi hanya dengan ASI.

WHO melalui tata laksana nutrisi MPASI (2023) merekomendasikan pemberian makanan pendamping pada usia 180 hari yang disertai pemberian ASI.

2. Adekuat

MPASI harus bisa memberikan kebutuhan energi, protein dan mikronutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang anak.

Makanan pendamping yang diberikan harus beragam sumber seperti daging, ikan dan telur. Sayur dan buah sebaiknya diberikan setiap hari.

Makanan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian bisa menjadi pengganti jika sumber makanan lainnya terbatas.

Pemberiannya juga perlu memperhatikan risiko membahayakan pada anak seperti tersedak.

Pemberian makanan yang kaya pati sebaiknya dikurangi.

Sebagian besar makanan tersebut bukan merupakan sumber nutrisi penting seperti zat besi, zinc dan vitamin B12.

Beberapa juga mengandung anti-nutrien yang dapat mengurangi penyerapan nutrisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: WHO, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, WHO Guideline for complementary feeding of infants and young

Tags

Terkini

Bolehkah Penderita Gerd Mengonsumsi Vitamin D?

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:00 WIB

Terpopuler

X