Memberikan minuman manis/SSB (Sugar-Sweetened Beverage) dapat meningkatkan BMI (Body Mass Index), persentase lemak tubuh, risiko obesitas dan menyebabkan karies gigi.
3. Aman
Pemberian makanan juga harus diperhatikan dari segi kebersihan dan keamanannya.
Jika akan membiarkan anak makan sendiri, gunakan alat makan untuk anak yang aman dan bersih. Biasakan juga untuk cuci tangan.
4. Diberikan dengan tepat
Memberikan MPASI sebaiknya juga memperhatikan kapasitas menerima anak.
Sesuaikan dengan selera, nafsu makan dan kejemuan anak pada umurnya.
Memberikan makan dengan terjadwal, lingkungan yang kondusif dan porsi kecil dapat membantu meningkatkan intesitas makan anak.
Pemberian makanan secara responsif dengan melibatkan anak juga direkomendasikan untuk melatih stimulasi dan membiasakannya makan.
Frekuensi dan jumlah pemberian MPASI perlu disesuaikan dengan usia anak
5. Usia 6-8 bulan
Pada usia ini, berikan makanan dengan konsistensi bubur kental dan makanan lumat sebanyak 2-3 kali sehari sebagai menu utama dan 1-2 kali sehari untuk selingan.
Mulai dengan memberikan 2-3 sdm setiap makan, bertahap ditingkatkan hingga 1/2 mangkok atau sebanyak 125 mL
6. Usia 9-11 bulan
Pada usia ini dapat diberikan makanan padat yang dapat digenggam bayi, atau makanan cincang halus.
Frekuensi pemberian ditingkatkan sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Jumlah makanan dapat ditingkatkan menjadi 125-200 mL.
7. Usia 12-23 bulan
Ketika anak berusia 1 tahun dapat diberikan makanan keluarga dalam porsi yang lebih kecil dan disesuaikan menunya.
Memikirkan menu masakan untuk anak pastilah tidak mudah.