• Senin, 22 Desember 2025

MPASI Nutrisi Tambahan Pencegah Stunting: Cara Pemberian dan Link Download Buku Resep

Photo Author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 17:42 WIB
ilustrasi ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif (freepik/zilvergolf)
ilustrasi ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif (freepik/zilvergolf)

Memberikan minuman manis/SSB (Sugar-Sweetened Beverage) dapat meningkatkan BMI (Body Mass Index), persentase lemak tubuh, risiko obesitas dan menyebabkan karies gigi.

3. Aman

Pemberian makanan juga harus diperhatikan dari segi kebersihan dan keamanannya.

Jika akan membiarkan anak makan sendiri, gunakan alat makan untuk anak yang aman dan bersih. Biasakan juga untuk cuci tangan.

4. Diberikan dengan tepat

Memberikan MPASI sebaiknya juga memperhatikan kapasitas menerima anak.

Sesuaikan dengan selera, nafsu makan dan kejemuan anak pada umurnya.

Memberikan makan dengan terjadwal, lingkungan yang kondusif dan porsi kecil dapat membantu meningkatkan intesitas makan anak.

Pemberian makanan secara responsif dengan melibatkan anak juga direkomendasikan untuk melatih stimulasi dan membiasakannya makan.

Baca juga:Bisakah Makan Gratis di Sekolah Menjadi Solusi untuk Menekan Angka Stunting pada Anak? Berikut Penjelasannya

Frekuensi dan jumlah pemberian MPASI perlu disesuaikan dengan usia anak

5. Usia 6-8 bulan

Pada usia ini, berikan makanan dengan konsistensi bubur kental dan makanan lumat sebanyak 2-3 kali sehari sebagai menu utama dan 1-2 kali sehari untuk selingan.

Mulai dengan memberikan 2-3 sdm setiap makan, bertahap ditingkatkan hingga 1/2 mangkok atau sebanyak 125 mL

6. Usia 9-11 bulan

Pada usia ini dapat diberikan makanan padat yang dapat digenggam bayi, atau makanan cincang halus.

Frekuensi pemberian ditingkatkan sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Jumlah makanan dapat ditingkatkan menjadi 125-200 mL.

7. Usia 12-23 bulan

Ketika anak berusia 1 tahun dapat diberikan makanan keluarga dalam porsi yang lebih kecil dan disesuaikan menunya.

Memikirkan menu masakan untuk anak pastilah tidak mudah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: WHO, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, WHO Guideline for complementary feeding of infants and young

Tags

Terkini

Bolehkah Penderita Gerd Mengonsumsi Vitamin D?

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:00 WIB

Terpopuler

X