• Senin, 22 Desember 2025

Didominasi Cara Cesar, Apakah Melahirkan Kembar Cukup Aman dengan Pervaginam?

Photo Author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 16:10 WIB
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/freepik)
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Hamil anak kembar menjadi kebahagian tersendiri bagi seorang ibu. Namun, sedikit berbeda dengan kehamilan janin tunggal, kehamilan kembar memerlukan perhatian ekstra.

Sebagian besar proses kelahiran bayi kembar dilakukan dengan cara cesar, walaupun tidak mustahil seorang ibu melahirkan anak kembar dengan cara normal atau pervaginam.

Faktor yang menyebabkan dokter menyarankan ibu melahirkan dengan cara cesar

Banyak faktor yang menyebabkan, dokter lebih menyarankan ibu melahirkan dengan cara cesar saat kehamilan kembar, diantaranya:

1. Resiko plasenta previa

Plasenta previa adalah kondisi kandungan dengan posisi plasenta berada dibawah atau menutupi jalan lahir, sehingga bayi tidak dapat dilahirkan secara normal.

Beberapa kasus kehamilan kembar, janin hanya memiliki satu plasenta. Namun sebagian lagi ada yang memiliki plasenta ganda.  

Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya plasenta previa dan biasanya baru terdeteksi pada akhir masa kehamilan.

Baca Juga: Muncul Kista Saat Hamil? Berikut Gejala, Penyebab dan Penanganannya

2. Kembar monokorionik

Bayi kembar yang hanya memiliki satu plasenta disebut kembar monokorionik. Kondisi ini juga beresiko tinggi jika dilakukan proses melahirkan normal, karena  tingkat kesulitan saat mengeluarkan bayi.

3. Posisi kepala bayi kembar berada dibawah

Bayi kembar dengan posisi kepala dibawah, biasanya sulit untuk mengubah kembali posisi mereka ke posisi kepala diatas. Hal ini karena ruang gerak yang cenderung lebih sempit.

Namun, jika salah satu kepala bayi berada diatas atau ideal, maka melahirkan dengan cara normal masih berpeluang untuk dilakukan.

Resiko persalinan kembar

Kondisi diatas tentu saja sangat beresiko terhadap keselamatan ibu dan bayi. Kehamilan kembar lebih beresiko mengalami komplikasi persalinan lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal.

Sebagian persalinan bayi kembar juga kerap dilakukan lebih cepat, sekitar 34 minggu.

Hal ini dilakukan mengingat kontraksi rahim juga menjadi lebih cepat. Selain itu resiko pendarahan melahirkan bayi kembar juga lebih tinggi dari pada persalinan satu bayi.

Tips melahirkan bayi kembar secara normal (pervaginam)

Lantas, apakah proses persalinan bayi kembar dengan pervaginam atau normal bisa dilakukan? Jawabannya, bisa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X