Banyak orang yang mengalami TIA akhirnya mengalami stroke permanen dalam waktu dekat. Jadi, jika anda pernah mengalami kesemutan yang tidak biasa seperti ini, segera periksakan diri ke dokter sebelum terlambat.
Penyakit Lain yang Bisa Menyebabkan Kesemutan
Selain stroke ringan dan saraf kejepit, beberapa kondisi medis lain juga bisa memicu kesemutan saat tidur, di antaranya:
Diabetes – Gula darah yang tinggi bisa merusak saraf, menyebabkan kesemutan kronis, terutama di kaki dan tangan.
Defisiensi Vitamin B12 – Vitamin ini penting untuk kesehatan saraf. Kekurangannya bisa menyebabkan kesemutan, kelemahan, dan kelelahan.
Gangguan Ginjal – Jika fungsi ginjal menurun, racun dalam tubuh bisa menumpuk dan memengaruhi sistem saraf.
Multiple Sclerosis (MS) – Penyakit autoimun ini menyerang saraf, menyebabkan kesemutan yang berlangsung lama dan disertai gangguan koordinasi tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Kesemutan yang terjadi sesekali dan hilang setelah mengubah posisi umumnya tidak berbahaya. Namun, jika anda mengalami salah satu dari kondisi berikut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter:
Baca Juga: Berenang Setelah Makan Bisa Sebabkan Kram Perut, Mitos atau Fakta?
1. Kesemutan sering terjadi dan berlangsung lama
2. Disertai kelemahan otot atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh
3. Hanya terjadi di satu sisi tubuh tanpa alasan jelas
4. Muncul bersamaan dengan pusing, sulit berbicara, atau kehilangan keseimbangan
Dengarkan Sinyal dari Tubuh Anda
Kesemutan saat tidur memang sering dianggap sepele, tetapi jika sering terjadi dan muncul tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Daripada mengabaikannya, lebih baik mencari tahu penyebabnya sejak dini dan mengambil langkah pencegahan sebelum terlambat.
Jadi, lain kali ketika anda terbangun karena kesemutan, jangan hanya menggerak-gerakkan tangan atau kaki lalu kembali tidur tanpa berpikir lebih jauh. Dengarkan tubuh anda, bisa jadi itu adalah alarm yang memberi tahu bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan lebih serius.***