SURATDOKTER.com - Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Para ahli menyarankan agar orang dewasa tidur setidaknya tujuh jam setiap malam.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan pria.
Faktor utama yang memengaruhi kebutuhan tidur ini meliputi perubahan hormon, kesehatan mental, serta risiko gangguan tidur yang lebih tinggi pada wanita.
Pengaruh Perubahan Hormon terhadap Tidur
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kualitas dan durasi tidur wanita adalah perubahan hormon.
Ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur dan bangun tubuh, dapat dipengaruhi oleh fluktuasi hormon. Sebaliknya, perubahan hormon juga dapat mengganggu ritme tidur.
Wanita mengalami perubahan hormon sepanjang siklus hidupnya, mulai dari masa menstruasi, kehamilan, menyusui, perimenopause, hingga menopause. Setiap tahap ini dapat berdampak pada kualitas tidur.
Misalnya, selama siklus menstruasi, beberapa wanita mengalami kesulitan tidur akibat perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Begitu pula selama kehamilan, di mana tubuh mengalami perubahan besar yang dapat menyebabkan sulit tidur, seperti ketidaknyamanan fisik dan sering buang air kecil di malam hari.
Baca Juga: Studi Mengatakan Bahwa Tubuh Manusia Bisa Membakar Hingga 480Kalori Saat Tidur
Menopause juga menjadi masa yang penuh tantangan bagi tidur wanita. Pada tahap ini, kadar estrogen dan progesteron menurun secara drastis, yang dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia dan sering terbangun di malam hari.
Selain itu, gejala seperti keringat malam dan hot flashes juga sering dialami, sehingga tidur menjadi tidak nyenyak.
Kaitan Tidur dengan Kesehatan Mental
Selain perubahan hormon, kesehatan mental juga berperan dalam kualitas tidur wanita. Wanita lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi dibandingkan pria, yang bisa berdampak pada pola tidur mereka.