hidup-sehat

Benarkah Wi-Fi dapat Mengganggu Tidur Malam Kamu? Inilah Alasan Kamu Harus Mematikannya

Jumat, 20 Desember 2024 | 16:59 WIB
Pengaruh Wi-Fi pada kualitas tidur dan kesehatan (freepik.com)

SuratDokter.com- Pernahkah kamu merasa sulit untuk tidur di malam hari dan bertanya-tanya mengapa kamu tidak bisa tidur lelap?

Bayangkan kamu tertidur lelap, hanya untuk terbangun oleh kekuatan tak terlihat yang dapat mengganggu tidur malam kamu.

Ternyata, ada spekulasi yang semakin berkembang bahwa sinyal Wi-Fi yang terus mengelilingi kita bisa berdampak pada kualitas tidur kita.

Nah, dalam artikel ini, kita akan melihat penjelasan bagaimana Wi-Fi dapat berpengaruh buruk pada kesehatan dan kualitas tidur.

Baca Juga: Waspada! Berlebihan Bermain Gadget Dapat Meningkatkan Risiko Sindrom Tech Neck

Temukan Dampak Wi-Fi pada Kualitas Tidur Kamu

Wi-Fi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, yang menawarkan kenyamanan konektivitas nirkabel.

Namun, kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan dan kualitas tidur semakin meningkat.

Karena Wi-Fi beroperasi dalam spektrum frekuensi radio, ia memancarkan radiasi elektromagnetik (EMF), yang dapat mempengaruhi kesehatan kita.

Radiasi ini berasal dari perangkat elektronik yang digunakan dalam sehari-hari, seperti ponsel, laptop, dan router Wi-Fi itu sendiri, yang memicu perdebatan tentang bagaimana paparan terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan kita.

Nah, setelah mengetahui beberapa penjelasan mengenai paparan radiasi, berikut dampak lain dari Wi-Fi:

  1. Gangguan produksi melatonin

Radiasi Wi-Fi dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang penting untuk mengatur siklus tidur-bangun. Kadar melatonin yang rendah dapat mempengaruhi kualitas tidur sehingga tubuh akan merasa ingin selalu terjaga.

Baca Juga: 5 Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan Hanya dengan Smartphone

  1. Munculnya stres oksidatif

Menurut penelitian jurnal Environmental Research, ketidakseimbangan antara produksi spesi oksigen reaktif (ROS) dan kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi zat antara reaktif ini atau memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dapat menyebabkan stres oksidatif.

Halaman:

Tags

Terkini