SURATDOKTER.com - Anemia dan thalasemia adalah dua kondisi kesehatan yang sering disalahartikan karena keduanya memiliki gejalanya yang hampir sama. Namun ternyata terdapat perbedaan antara anemia dan thalasemia.
Anemia dan thalasemia sama-sama melibatkan rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh.
Sehingga muncul gejala yang hampir sama seperti: kelelahan, pusing, dan sesak napas. Lalu apa saja perbedaan anemia dan thalasemia?
Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan antara anemia dan thalasemia baik dari segi penyebab dan cara pengobatannya.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Alami Anemia Cocok Untuk Kamu yang Sering Mengalami Anemia!
Perbedaan Anemia dan Thalasemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki jumlah sel darah merah yang rendah (di bawah kadar normal) atau kadar hemoglobin yang rendah dalam darah.
Penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi, namun dalam beberapa kasus juga terdapat anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, asam folat, atau masalah genetik lainnya.
Berikut beberapa jenis anemia berdasarkan penyebabnya: anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, dan anemia sel sabit.
Sedangkan thalasemia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kelainan genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin dalam tubuh.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berperan untuk membawa atau menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Seorang penderita thalasemia mengalami gangguan dalam produksi hemoglobin, yang kemudian dapat menyebabkan sel darah merah menjadi kecil, pucat, bentuk tidak normal dan menjaga darah mudah pecah (hancur dan rusak).
Baca Juga: 5 Tips Lancar Berpuasa bagi Penderita Anemia
Thalasemia terbagi menjadi dua jenis tergantung pada jenis gen yang dipengaruhi, yaitu alfa thalasemia dan beta thalasemia.
Tidak hanya perbedaan penyebab, anemia dan talasemia juga memiliki faktor risiko yang berbeda.