• Senin, 22 Desember 2025

Teknologi 3D Bioprinting dan Revolusi Medis: Mungkinkah Manusia Mencetak Organ Manusia Buatan dengan Mudah?

Photo Author
- Rabu, 12 Februari 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi 3D Bioprinting (freepik.com/keetazalay) (freepik.com/keetazalay)
Ilustrasi 3D Bioprinting (freepik.com/keetazalay) (freepik.com/keetazalay)

Selain itu, 3D bioprinting juga berpotensi mengubah dunia farmasi dan penelitian medis.

Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan mencetak jaringan manusia yang dapat digunakan untuk menguji obat baru dengan lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional yang menggunakan hewan uji.

Dengan demikian, pengembangan obat-obatan menjadi lebih efisien, aman, dan dapat disesuaikan dengan kondisi biologis manusia, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas pengobatan.

Tidak hanya di bidang kesehatan, 3D bioprinting juga memiliki dampak besar dalam dunia kosmetik dan perawatan kecantikan.

Baca Juga: Cerdas Memilih KB: 10 Jenis Alat Kontrasepsi Beserta Resikonya!

Beberapa perusahaan mulai mengeksplorasi kemungkinan mencetak kulit manusia untuk uji coba produk kecantikan tanpa harus menggunakan hewan sebagai subjek eksperimen.

Hal ini menunjukkan bahwa selain menyelamatkan nyawa, teknologi ini juga dapat mendukung prinsip etika dalam penelitian dan industri.

Kemampuan mencetak organ manusia dengan teknologi 3D adalah sesuatu yang menarik untuk para ilmuwan maupun tenaga medis. [Dewa Bagus Dwi Cancerli Ananta]***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: nytimes.com, news medical net, Organdonor gov

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X