SURATDOKTER.com - Dalam perkembangan teknologi medis yang terus maju, seorang dokter di Cina berhasil mencatat pencapaian luar biasa.
Lin Tianxin, seorang dokter ahli dari Rumah Sakit Afiliasi Kelima Universitas Sun Yat-sen, sukses melakukan operasi pengangkatan tumor paru-paru pada seorang pasien yang berada 5.000 kilometer (km) jauhnya.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar teknologi dalam mendukung layanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil.
Baca Juga: Begini Kondisi Wanita Ini Setelah 1Bulan Melakukan Operasi Transplantasi dari Organ Babi
Operasi ini dilakukan menggunakan teknologi bedah robotik yang didukung jaringan 5G. Pasiennya dirawat di Rumah Sakit Prefektur Kashgar, Xinjiang, di bagian barat laut Cina.
Sementara itu, Lin Tianxin mengoperasikan robot bedah dari Guangdong, yang terletak di bagian selatan Cina. Meski terpisahkan jarak yang sangat jauh, operasi ini berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Robot yang digunakan telah dikembangkan secara domestik di Cina dan dirancang untuk mengurangi latensi jaringan hingga mendekati nol. Hal ini memungkinkan kontrol yang sangat presisi selama proses bedah.
Teknologi ini menjadi solusi atas tantangan besar yang dihadapi sistem kesehatan di Cina, terutama di wilayah pedalaman. Banyak rumah sakit di daerah terpencil mengalami keterbatasan tenaga medis yang terlatih maupun fasilitas yang memadai.
Biasanya, pasien di wilayah ini harus dirujuk ke pusat-pusat medis besar, atau dokter dari kota besar perlu melakukan perjalanan jauh untuk membantu pasien.
Namun, dengan teknologi bedah jarak jauh berbasis 5G, layanan kesehatan berkualitas dapat diberikan tanpa memandang lokasi geografis pasien atau dokter.
Baca Juga: Indy Barends Operasi Batu Ginjal Menggunakan Metode RIRS
Dalam operasi ini, Lin Tianxin memanfaatkan konsol robot yang dirancang untuk menangani tugas-tugas bedah yang kompleks.
Robot tersebut memiliki lengan mekanis yang dapat bergerak dengan presisi tinggi, menggantikan tangan dokter secara langsung.
Koneksi 5G yang stabil memungkinkan dokter mengontrol setiap gerakan robot secara real-time, memastikan keamanan dan efektivitas prosedur.
Artikel Terkait
Seorang Ibu Mati Suri Selama 45 Menit Saat Operasi Caesar Kembar 3
Menguak Gelapnya Lobotomi: Operasi Otak Kontroversial yang Mengubah Sejarah
Benarkah Operasi Transplantasi Organ Bisa Mempengaruhi Kepribadian Penerima Sama Seperti Pendonornya?
Indy Barends Operasi Batu Ginjal Menggunakan Metode RIRS
Begini Kondisi Wanita Ini Setelah 1Bulan Melakukan Operasi Transplantasi dari Organ Babi