psikologi

Belajar Menikmati Hidup: Mengurangi FOMO dan Mempraktikkan JOMO

Senin, 25 Agustus 2025 | 05:00 WIB
Fenomena JOMO (Joy Of Missing Out)

SURATDOKTER.com - Banyak orang sering merasa takut tertinggal ketika melihat orang lain mengikuti tren baru, entah itu makanan, gaya hidup, atau kegiatan hiburan.

Situasi seperti ini disebut dengan istilah fear of missing out atau FOMO. Seseorang dengan FOMO biasanya terdorong untuk ikut serta hanya karena takut dianggap ketinggalan.

Sebaliknya, kini mulai dikenal konsep joy of missing out atau JOMO. Intinya, seseorang tidak lagi berusaha mengikuti semua tren, melainkan menikmati apa yang benar-benar disukai.

Baca Juga: Fenomena Rojali & Rohana: Antara Mall Sepi, Gaya Hidup Digital, dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

JOMO menekankan kebahagiaan sederhana yang muncul ketika seseorang puas dengan aktivitas yang dipilih sendiri, tanpa tekanan untuk selalu mengikuti orang lain.

Dampak FOMO terhadap Kesehatan Mental

Menurut American Psychological Association (APA), paparan media sosial yang berlebihan dapat memicu kecemasan, stres, bahkan depresi.

Hal ini diperkuat oleh studi di Computers in Human Behavior yang menemukan bahwa FOMO berhubungan erat dengan rasa cemas sosial dan kualitas tidur yang buruk.

Seseorang yang terbiasa dengan FOMO cenderung membandingkan diri dengan pencapaian orang lain di media sosial. Akibatnya, muncul rasa tidak puas, lelah secara emosional, dan kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting dalam hidup.

Mengapa JOMO Bisa Jadi Solusi?

JOMO membantu individu lebih sehat secara psikologis. Dengan tidak merasa wajib mengikuti semua hal, seseorang dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan.

JOMO juga mendorong penerimaan diri (self acceptance) dan kesadaran penuh (mindfulness), yaitu kemampuan menikmati momen sekarang tanpa terbebani hal lain.

Psikolog dari Harvard Medical School mengatakan bahwa melatih kesadaran penuh akan mengurangi kadar hormon stres kortisol dan meningkatkan kesejahteraan mental. Inilah mengapa JOMO dapat menjadi pendekatan sehat untuk menghadapi era digital.

Baca Juga: Gen Z dan Kesehatan Mental di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: Tantangan dan Peluang di Dunia Kerja

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB