Ia menekankan bahwa atribut wajah tertentu dapat berperan penting dalam membentuk stereotip sosial, yang pada akhirnya dapat memengaruhi persepsi terhadap status sosial seseorang.
Menurutnya, pemahaman tentang bias ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan intervensi yang dapat mengurangi ketidakadilan dalam interaksi sosial.
Dengan semakin banyak orang menyadari bagaimana mereka tanpa sadar membuat penilaian berdasarkan fitur wajah, diharapkan mereka dapat lebih objektif dalam menilai individu lain.
Penelitian Lain yang Mendukung Temuan Ini
Penelitian dari University of Glasgow bukanlah satu-satunya yang membahas hubungan antara wajah dan status sosial.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Toronto pada tahun 2017 juga menemukan bahwa wajah seseorang bisa mencerminkan apakah mereka berasal dari keluarga kaya atau miskin.
Dalam penelitian ini, peserta diminta untuk menebak status ekonomi orang lain hanya dengan melihat foto mereka.
Hasilnya, para peserta bisa menebak dengan akurasi 53 persen, yang berarti sedikit lebih baik daripada sekadar menebak secara acak.
Salah satu penulis penelitian, Nicholas Rule, menjelaskan bahwa pengalaman hidup seseorang secara tidak langsung dapat tercermin pada wajah mereka.
Meskipun seseorang tidak sedang mengekspresikan emosi tertentu, sisa-sisa dari pengalaman dan perasaan mereka tetap bisa terlihat di wajah.
Baca Juga: Berkenalan Dengan Bell's Palsy, Saudara Stroke Ringan yang Mengakibatkan Lumpuh Wajah
Penelitian ini menunjukkan bahwa wajah seseorang bisa memengaruhi cara orang lain mempersepsikan status sosial mereka, bahkan tanpa adanya informasi tambahan tentang latar belakang ekonomi mereka.
Fitur wajah tertentu lebih sering dikaitkan dengan kekayaan dan kepercayaan, sementara fitur lainnya dianggap mencerminkan kelas sosial yang lebih rendah.
Namun, penting untuk menyadari bahwa stereotip ini tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Banyak faktor lain yang menentukan keberhasilan seseorang, dan menilai seseorang hanya berdasarkan wajahnya bisa menjadi bentuk bias yang merugikan.