psikologi

Apakah Anak Remaja Anda Membenci Dirinya Sendiri; Kata Pakar: Itu Bukan Depresi

Rabu, 26 Februari 2025 | 13:00 WIB
Apakah anak remaja anda membenci dirinya sendiri?

SURATDOKTER.com - Remaja sering kali menghadapi tekanan hidup yang besar, mulai dari tuntutan akademik, tekanan sosial, hingga perubahan emosional yang mereka alami.

Namun, ada kondisi yang lebih dalam dari sekadar stres atau ketidakpuasan, yaitu kebencian terhadap diri sendiri. Kondisi ini tidak sama dengan depresi, meskipun sering kali gejalanya terlihat mirip.

Kebencian Diri: Lebih dari Sekadar Ketidakpuasan

Banyak orang pernah merasa tidak puas dengan dirinya sendiri. Namun, kebencian terhadap diri sendiri adalah kondisi yang lebih dalam dan tertanam dalam pikiran seseorang.

Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti pengalaman masa kecil yang negatif, pola asuh yang kurang mendukung, atau perundungan yang berulang.

Seorang pakar psikiatri anak dan remaja, Dr. Blaise Aguirre, menjelaskan bahwa kebencian terhadap diri sendiri bukan hanya sekadar perasaan sesaat. Ini adalah pola pikir yang tertanam dalam dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan sosial, pilihan karier, dan bahkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Baca Juga: Seasonal Affective Disorder (SAD): Depresi Musiman yang Bisa Ganggu Sistem Kekebalan Tubuh

Faktor-Faktor Penyebab Kebencian Diri pada Remaja

Beberapa anak mengalami kebencian terhadap diri sendiri sejak usia dini. Pengalaman seperti sering dikritik, dibandingkan dengan orang lain, atau merasa tidak cukup baik dapat membentuk pola pikir negatif ini.

Banyak remaja yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi lebih rentan mengalami kebencian diri, terutama jika mereka memiliki pengalaman buruk yang tidak diatasi dengan baik.

Pengaruh lingkungan juga memainkan peran besar. Anak-anak yang mengalami kekerasan, baik fisik maupun emosional, atau yang sering menghadapi perundungan, cenderung menanamkan pemikiran bahwa mereka tidak berharga. Tanpa dukungan yang memadai, mereka mulai percaya bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri mereka.

Teknologi dan media sosial juga berkontribusi terhadap masalah ini. Anak-anak dan remaja terus-menerus terpapar standar kecantikan, kesuksesan, dan kehidupan ideal yang tidak realistis. Pesan-pesan dari media sering kali mengisyaratkan bahwa mereka harus menjadi lebih kurus, lebih cantik, lebih pintar, atau lebih sukses untuk dianggap berharga.

Perbedaan Kebencian Diri dan Depresi

Meskipun gejalanya bisa tampak serupa, kebencian terhadap diri sendiri berbeda dengan depresi. Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa putus asa dan tidak bahagia dengan hidupnya, tetapi ketika depresinya membaik, perasaan tersebut bisa mereda.

Sebaliknya, kebencian terhadap diri sendiri tetap ada meskipun seseorang tidak sedang mengalami depresi. Bahkan setelah masalah eksternal mereka terselesaikan, individu yang membenci dirinya sendiri masih merasa tidak cukup baik dan terus mempertanyakan nilai dirinya.

Baca Juga: 5 Topeng Saat Seseorang Sedang Depresi dan Berikut Cara Mengatasinya!

Hal ini bisa menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan makan, kecemasan, dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB