SURATDOKTER.com - Musik memiliki kekuatan luar biasa untuk mempengaruhi emosi manusia. Dalam berbagai situasi, seseorang mungkin memilih untuk mendengarkan musik yang sesuai dengan suasana hatinya.
Ketika sedang sedih, banyak orang justru lebih menyukai lagu-lagu yang melankolis dibandingkan musik yang ceria. Fenomena ini menarik perhatian para psikolog karena bertentangan dengan anggapan bahwa manusia selalu mencari kebahagiaan.
Sebagian besar orang mengasosiasikan kesedihan dengan emosi negatif yang seharusnya dihindari.
Namun, dalam konteks musik, kesedihan justru bisa memberikan perasaan yang menyenangkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik sedih dapat membawa manfaat psikologis tertentu.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa merasa lega setelah mendengarkan musik yang bernuansa sedih.
Musik Meniru Ekspresi Emosi Manusia
Salah satu alasan utama mengapa musik bisa menyentuh emosi pendengarnya adalah kemampuannya dalam meniru ekspresi vokal manusia.
Saat seseorang merasa sedih, nada bicaranya cenderung lebih pelan, lembut, dan rendah. Musik sedih sering kali memiliki karakteristik serupa, sehingga dapat mencerminkan suasana hati pendengar.
Baca Juga: Transformasi Mood dalam Hitungan Detik: Temukan Genre Musik Kamu yang Pas!
Beberapa komposisi musik klasik bahkan dikenal luas karena mampu menggambarkan kesedihan dengan sangat mendalam.
Misalnya, ada karya-karya yang menggunakan tempo lambat dan harmoni melankolis untuk menciptakan nuansa emosional yang mendalam.
Hal ini membuat musik terasa lebih dekat dengan perasaan manusia dan lebih mudah diterima sebagai bentuk ekspresi emosional.
Musik sebagai Sarana Pelepasan Emosi
Musik juga berfungsi sebagai media untuk menyalurkan emosi yang terpendam. Saat seseorang mendengarkan lagu yang menggambarkan perasaan sedih, ia bisa merasakan pengalaman emosional tersebut tanpa benar-benar mengalami kejadian menyakitkan dalam kehidupan nyata.