Namun, saat ia diminta mengatakan kebohongan, tangannya dengan mudah diturunkan oleh Martha.
Penemuan ini menegaskan bahwa tubuh memiliki "detektor kebenaran" alami.
Baca Juga: Bahaya, Polio Bisa Menyerang Otot Dan Pernafasan, Kenali Gejalanya Dan Langkah Pencegahannya
Ketika seseorang berbohong, sistem tubuhnya mengalami penurunan energi yang memengaruhi kekuatan fisiknya. Sebaliknya, kejujuran memicu respons positif yang memperkuat tubuh.
Dampak Pikiran dan Emosi pada Kesehatan
Tes ini tidak hanya membuktikan efek langsung dari kejujuran dan kebohongan, tetapi juga menunjukkan bagaimana pikiran negatif memengaruhi tubuh.
Pikiran seperti stres karena pekerjaan, konflik dengan teman, atau ketidakjujuran pada diri sendiri dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk berfungsi secara optimal.
John C. Parkin menyatakan bahwa tubuh bereaksi terhadap semua pikiran dan perilaku kita, baik positif maupun negatif.
Ketika kita berada dalam keadaan jujur dan tenang, tubuh kita menjadi lebih kuat. Sebaliknya, saat kita terjebak dalam kebohongan atau emosi negatif, tubuh kita melemah.
Baca Juga: Awas, Bursitis Sebabkan Otot Bengkak Saat Lansia! Yuk Hindari Kebiasaan Ini!
Penelitian ini mengajarkan kita untuk lebih jujur, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, teknik sederhana seperti pengujian otot juga dapat digunakan untuk mengevaluasi perasaan sejati kita terhadap sesuatu.
Ketika tubuh kita menjadi indikator langsung dari kejujuran dan kebohongan, kita dapat menyadari betapa pentingnya hidup dalam kebenaran. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga kesehatan emosional tetapi juga fisik kita.
Jadi, mulailah hari ini dengan melatih diri untuk lebih jujur dan menghindari kebohongan. Tidak hanya akan membuat hidup lebih tenang, tetapi juga menjaga tubuh tetap kuat dan sehat.***