SURATDOKTER.com - Baru-baru ini, sebuah video viral dari akun Instagram ibunda.id menghebohkan warganet.
Video tersebut menampilkan Vadel, pacar Lolly (Laura Meizani), putri Nikita Mirzani. Dalam video itu, Vadel mengungkapkan ketidaksetujuannya jika Lolly dibawa ke psikolog oleh ibunya.
Menurut Vadel, pergi ke psikolog adalah tempat hanya untuk orang yang gila.
Pernyataan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan dan diskusi.
Baca Juga: Benarkah Efek Kopi Pada Otak Setara Dengan Pergi ke Psikolog, Tapi Versi Lebih Murah?
Apakah benar hanya orang gila yang perlu pergi ke psikolog? Apa sebenarnya fungsi psikolog, dan siapa saja yang boleh berkonsultasi?
Pernyataan Vadel yang Memicu Reaksi
Dalam videonya, Vadel menyatakan bahwa ia tak setuju Lolly dibawa ke psikolog. Menurutnya, psikolog hanya untuk mereka yang memiliki masalah kejiwaan berat, atau yang sering disebut gila.
Komentar ini membuat banyak orang bereaksi, terutama mereka yang paham tentang pentingnya kesehatan mental.
Padahal, anggapan bahwa pergi ke psikolog hanya untuk orang gila adalah salah besar.
Faktanya, psikolog membantu orang dari segala usia dan latar belakang untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan, seperti stres, kecemasan, hingga masalah emosional lainnya.
Apakah Hanya Orang Gila yang Perlu Pergi ke Psikolog?
Jawabannya adalah tidak. Psikolog tidak hanya menangani orang dengan gangguan mental berat.
Setiap orang, baik yang sedang mengalami tekanan atau hanya ingin menjaga kesehatan mental, bisa berkonsultasi dengan psikolog. Mereka yang pergi ke psikolog tidak berarti gila atau memiliki gangguan mental parah.
Baca Juga: Tips Kerja Buat Gen Z: Cara Hindari Kerja Sampai GIla di Usia Muda
Rifqoh Ihdayati, anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, pernah menjelaskan bahwa berkonsultasi dengan psikolog adalah langkah bijak untuk menjaga keseimbangan mental.