Baca Juga: Apa Itu Sedentary Lifestyle? Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya
Penyebab Sindrom Peter Pan
Meskipun belum ada penjelasan pasti tentang penyebab sindrom Peter Pan, pola asuh orang tua diyakini memiliki peran signifikan dalam pembentukan kondisi ini.
Pola asuh mempengaruhi sikap dan perilaku anak saat dewasa, terutama pola asuh yang permisif (memberi izin dengan mudah) dan protektif.
Pola asuh permisif, yang memberikan anak kebebasan yang berlebihan, dapat membuat anak tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka dapat melakukan apa pun tanpa batasan.
Selain itu, pola asuh ini sering kali membuat orang tua selalu menutupi kesalahan anak dengan maksud melindungi mereka, sehingga anak tidak belajar tanggung jawab atas kesalahannya.
Baca Juga: Benarkah Orang Humoris Menyimpan Luka Mendalam, Bak Kesedihan dan Kegembiraan yang Tersimpan
Pola asuh ini juga dapat menghasilkan kepribadian narsistik pada anak, dengan kecenderungan memberontak, menentang, dan kurang menghargai orang lain.
Di sisi lain, pola asuh protektif yang sangat mengawasi setiap langkah anak dapat membuat anak merasa takut untuk memasuki dunia dewasa.
Pola asuh ini juga membuat anak merasa bahwa menjadi dewasa adalah sesuatu yang sulit.
Selain pola asuh orang tua, sindrom Peter Pan juga bisa dipicu oleh masalah ekonomi saat seseorang memasuki dewasa.
Masalah ini dapat dipengaruhi oleh penghasilan yang rendah atau prospek karier yang terbatas, sementara tagihan hidup dan biaya lainnya meningkat.
Kesulitan ekonomi juga bisa membuat penderita sindrom Peter Pan merasa bahwa menjadi dewasa berarti harus menghadapi tanggung jawab yang berat, sehingga mereka cenderung menghindari tanggung jawab tersebut, yang dapat memicu perilaku Peter Pan syndrome.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Overthinking dan Cara Mengatasinya
Gejala Sindrom Peter Pan
Berikut ini adalah gejalad dari sindrom peter pan.
1. Orang dengan sindrom Peter Pan cenderung menunjukkan perilaku yang mirip dengan anak kecil, remaja, atau orang yang lebih muda dari usia sebenarnya.