• Senin, 22 Desember 2025

Perubahan Warna Mata yang Membuat Jadi Indah, Tetapi Berisiko Juga Menyebabkan Ketulian. Kenali Waardenburg Sindrom, Gen Langka Turunan Keluarga?

Photo Author
- Minggu, 12 Mei 2024 | 07:04 WIB
Ilustrasi Waardenburg Sindrom (Freepik/freepik)
Ilustrasi Waardenburg Sindrom (Freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Dokter D.J Waardenburg berasal dari Belanda adalah dokter yang pertama kali menemukan penyakit ini ditahun 1951.

Menurut dokter D.J Waardenburg kelainan ini disebut kelainan kongenital atau kelainan yang ada sejak lahir.

Gejala Waardenburg Sindrom

Gangguan yang kerap terjadi untuk penginap sindrom ini terlihat dari perubahan warna kulit, mata, rambut, perubahan bentuk wajah dan gangguan pada pendengaran.

Baca Juga: ASI Bubuk: Antara Kenyamanan dan Kontroversi. Pandangan Dokter Spesialis Anak untuk Ibu Menyusui

Untuk sindrom ini memang belum ada obatnya, tetapi bisa di minimalisir dengan baik agar dampak dari sindrom waardenburg tidak memburuk.

Gejala umum yang terjadi ditandai dengan bercak putih di area kulit yang disebut dengan leukoderma, bentuk alis yang memanjang ke arah wajah, bentuk tulang hidung yang lebar menyebabkan mata juga ikut melebar dan sudut mata bergeser ke bagian samping.

Jenis-jenis Waardenburg Sindrom

1. Tipe 1

Ditandai dengan bentuk mata yang memiliki jarak antara mata kiri dan mata kanan, kedua mata memiliki warna yang berbeda lalu di tandai dengan leukoderma di kulit dan kehilangan pendengaran sebanyak 20 persen.

2. Tipe 2

Untuk tipe dua ini hampir sama dengan tipe satu, tetapi kehilangan pendengaran nya cukup banyak

3. Tipe 3

Sama hal nya dengan tipe satu dan tipe dua, tipe tiga ini bisa terjadi perubahan fisik seperti bentuk bahu yang berbeda dan terkadang jari tangan yang menyatu.

Baca Juga: Dianggap Lebih Bersih Daripada Anjing, Berikut Perbandingan Keduanya, Simak Juga 4 Tips Wajib Dalam Memelihara Anabul!

4. Tipe 4

Gejala umum nya sama dengan gejala-gejala pada ke tiga tipe diatas yang membedakan pengidap sindrom waardenburg tipe 4.

Kehilangan sel-sel saraf pada usus besar sehingga mengakibatkan gangguan pada pencernaan pengidapnya.

Sebaiknya jika salah satu anggota keluarga ada yang mengidap sindrom ini, untuk dapat mencegah bisa melakukan tes pendengaran, tes pencitraan atau tes intervensi. 

Untuk pengobatan sindrom ini bisa melakukan terapi fisik, perlindungan pada kulit agar terhindar dari sengatan mahari.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X